Surabaya (ANTARA News) - Bagi Kopda Laut Acep Dudin Safrudin, pelayaran mengikuti KRI Dewaruci telah meninggalkan kenangan manis sekaligus menyedihkan karena selama dua kali pelayaran ia kehilangan dua orang tercintanya. Kopda Acep yang berada di Dermaga Koarmatim, Surabaya, Selasa saat menyambut kedatangan KRI Dewaruci menceritakan, pada perlayaran kali ini, ia kehilangan isteri tercintanya, Endah Susianti karena penyakit liver. "Isteri saya meninggal 16 Juni lalu dan saya diperintahkan pulang ke Surabaya oleh pimpinan. Saya diperbolehkan pulang ke Surabaya setelah mendapatkan kabar bahwa isteri saya sakit parah saat KRI Dewaruci berlayar dari Kwajelin menuju Honolulu pada Mei lalu," katanya. Acep dipulangkan dengan biaya dari TNI AL melalui Hawai menggunakan pesawat udara. Setelah sekitar satu bulan ia merawat isterinya, nyawa isterinya tidak bisa diselamatkan. "Saya sangat berterima kasih kepada bapak Pangarmatim dan Kasal yang telah membantu kepulangan saya untuk merawat isteri," katanya sambil terisak. Ia mengaku datang ke dermaga Koarmatim untuk iktu menyambut kedatangan teman-temannya yang baru melaksanakan tugas. Pada kesempatan itu ia juga bercerita bahwa pada pelayaran KRI Dewaruci tahun 2006 lalu, ia telah kehilangan anaknya yang baru lahir saat ia berada di Vietnam. Namun saat itu ia tidak pulang, tapi menunggu hingga kapal latih kadet AAL itu selesai melaksanakan tugas. "Tapi meskipun saya kehilangan dua orang tercinta dalam pelayaran dua kali, saya tidak kapok untuk berlayar lagi. Banyak kenangan manis saat berlayar dengan KRI Dewaruci ini karena bisa keliling dunia," kata tamtama yang bertugas di KRI Dewaruci sejak tahun 2000 dan sebelumnya bertugas di KRI Yohanes. Namun demikian, ia mengatakan, saat ini akan mengajukan permohonan untuk berdinas di darat karena harus mendampingi anak sulungnya, Dendy Nasrullah (9 tahun) yang kini tinggal bersama neneknya di Cirebon, Jabar setelah ditinggal meninggal ibunya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007