Surabaya (ANTARA News) - Pimpinan TNI AL kini mencari pengganti kapal latih tiang tinggi untuk Kadet (Taruna) Akademi TNI AL (AAL) karena KRI Dewaruci dianggap sudah terlalu tua. "Sekarang pimpinan mulai berupaya untuk mencari penganti. Alternatifnya, apa membuat yang baru atau mencari kapal lain," kata Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksda TNI Adi Prabawa di sela-sela menjemput kedatangan KRI Dewaruci di Surabaya, Selasa. Ia mengemukakan, sambil menunggu mencari alternatif pengganti, KRI Dewaruci yang baru berlayar selama delapan bulan ke tiga negara itu masih akan dipergunakan oleh TNI AL untuk melatih kadet tingkat akhir. "Pada Maret atau April 2008, KRI Dewaruci ini akan berlayar lagi untuk keliling Eropa selama enam hingga delapan bulan," kata mantan Panglima Koimando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil) itu. Seusai menerima laporan dari Komandan KRI Dewaruci, Letkol Laut (P) Sutarmono, Pangarmatim mengutarakan kebanggaannya pada kapal yang telah mencetak ribuan perwira TNI AL itu. Meskipun sudah tergolong tua, namun kapal itu masih mampu berlayar mengarungi samudera dan tidak jarang sering dihantam ombak besar dan badai. "Syukur selama pelayaran terakhir ini KRI Dewaruci selalu berada di lokasi lebih dahulu sebelum ada badai, seperti Taipon yang terkenal ganas itu," katanya. KRI Dewaruci yang merupakan kapal kebanggaan TNI AL jenis Barquentine itu telah berusia 54 tahun. Dalam pelayaran untuk mengikuti lomba kapal layar tiang tinggi di Amerika Serikat itu KRI Dewaruci membawa 88 orang ABK dan 99 Kadet AAL. Kapal itu bertolak dari Dermaga Koarmatim Surabaya sejak 10 Maret 2007 lalu menuju New Port, Rhode Island Amerika Serikat melewati samudera Pasifik. Pelayaran bernama sandi Operasi Kartika Jala Krida 2007 itu memakan waktu 241 hari, menempuh perjalanan 27.804 mil laut atau sekitar 51.437 km, menyinggahi 19 kota dan tiga negara, yakni Republik Marshall di lautan Pasifik, AS, Meksiko dan Panama. Bagi KRI Dewaruci, pelayaran Muhibah KJK 2007 ini merupakan pelayaran ke-36 ke luar negeri sejak kapal itu selesai dibuat di galangan HC Stulcher Danshon Hamburg Jerman pada tahun 1953 dan masuk jajaran TNI AL pada 1 Oktober 1953. Sedangkan bagi komandan kapal Letkol Laut (P) Sutarmono, pelayarannya ini merupakan pelayaran ketiganya dengan KRI Dewaruci yang ia komandani setelah pada tahun 2005 lalu sukses menembus 19 negara di Asia, Afrika dan Eropah, serta mengunjungi sembilan negara di Asia pada 2006 dan 2007 menyinggahi tiga negara. "Selama tiga tahun itu, Letkol Sutarmono berada di tengah lautan selama 26 bulan atau dua tahun lebih," kata Kadispen Koarmatim, Letkol Laut (KH) Drs Toni Syaiful. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007