Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan para petugas pengawas aktivitas Gunung Kelud melaporkan hal-hal signifikan yang terjadi di Gunung Kelud dalam beberapa jam atau hari mendatang kepada pihak terkait. Permintaan itu dikemukakan Presiden Yudhoyono kepada Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung Surono melalui sambungan telepon secara langsung dari kantor presiden. "Laporkan hal-hal menonjol kepada pihak yang terkait dan saya, terutama jika dalam pengamatan beberapa hari atau jam mendatang ada kejadian signifikan yang perlu saya ketahui," katanya kepada Surono yang berada di pos pengawas Gunung Kelud yang terletak sekitar 7,5 km dari puncak. Presiden juga berpesan agar Surono dan timnya tetap melanjutkan tugas, tanpa mengabaikan keselamatan dan keamanan para petugas di garis depan. "Teruslah telaah dan awasi sambil mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi," pesannya. Kepala Negara juga meminta agar tim pengawas aktivitas Gunung Kelud terus melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah dan aparat daerah. Pada kesempatan itu Presiden Yudhoyono menanyakan sedikitnya delapan pertanyaan kepada Surono terkait kondisi Gunung Kelud. Dalam dialog yang berlangsung sekitar 10 menit itu Surono menjelaskan bahwa saat ini di Gunung Kelud telah terbentuk kubah lava di tengah danau Gunung Kelud setinggi 70 meter dari permukaan danau. Disebutkan juga terjadinya sejumlah lontaran yang puncak tertingginya ditengarai terjadi 3 November lalu. Menjawab pertanyaan Presiden mengenai kemungkinan terjadinya letusan di Gunung Kelud, Surono menjelaskan bahwa sejarah letusan Gunung Kelud telah berubah. "Dahulu sifatnya letusan, sekarang perlahan-lahan magma keluar dari tengah danau Gunung Kelud membentuk kubah lava," ujarnya. Surono mengatakan jika hal itu terus terjadi maka ada kemungkinan katalog dunia tentang gunung api di Indonesia akan kehilangan satu gunung api yang memiliki danau kawah. Ketika ditanya mengenai peluang terjadinya letusan besar, Surono mengatakan saat ini Gunung Kelud telah memasuki fase terakhir dari fase waspada pada September lalu. "Kecil kemungkinan ada fase letusan, namun masih dilakukan evaluasi," katanya. Pada kesempatan itu, Presiden Yudhoyono yang menelpon Surono langsung dari telepon genggam pribadinya itu juga memperoleh laporan jika hingga saat ini masih ada warga yang bertahan di lokasi pengungsian. Presiden Yudhoyono yang sore itu mengenakan jas berwarna hitam dan dasi bergaris-garis hitam putih menelpon Surono dari ruang kerjanya di Kantor Presiden Jakarta, seusai menerima delegasi parlemen Timor Leste.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007