Jakarta (ANTARA) - Alvara Research Center menyebutkan Pulau Jawa dan Indonesia bagian timur menjadi kunci kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, mengingat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf di dua wilayah itu memiliki basis pemilih dengan suara terbanyak.
"Sementara Prabowo-Sandi meraih keunggulan hanya di Pulau Sumatera ," kata peneliti sekaligus CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, saat memaparkan hasil survei terbarunya, di Jakarta, Jumat.
Hasil survei itu juga menunjukkan elektabilitas pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masih unggul atas Prabowo-Sandiaga Uno.
Elektabilitas pasangan Joko Widodo-KH Maruf Amin berada di angka 52,2 persen, sementara elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 38,8 persen dan yang belum memutuskan 9 persen.
Di wilayah Sumatera I (Aceh, Sumut, Sumbar, Kepri), Prabowo-Sandi unggul di angka 66,7 persen. Sedangkan di wilayah yang sama, Jokowi-Ma'ruf hanya mampu di angka 29 persen dan belum memutuskan 4,3 persen.
Di wilayah Sumatera II (Riau, Jambi, Sumsel, Bengkulu, Lampung, Babel), Prabowo-Sandi juga masih unggul tipis di angka 49,1 persen. Sementara Jokowi-Ma'ruf 35,9 persen dan belum menentukan pilihan 15 persen.
Di wilayah Jawa I (Jabar, DKI, Banten), Jokowi-Ma'ruf unggul 51,7 persen, Prabowo-Sandiaga 42,4 persen dan yang belum memutuskan sebesar 5,9 persen.
Di wilayah Jawa II (Jateng, Yogyakarta, Jatim), Jokowi-Ma'ruf unggul 66,5 persen, Prabowo-Sandiaga 18,8 persen dan yang belum memutuskan sebesar 14,7 persen.
Kemudian, di Indonesia bagian timur (semua wilayah di Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua) pasangan Jokowi-Ma'ruf juga unggul 52,3 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 43,5 persen dan yang belum memutuskan 4,2 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.000 responden yang berusia 17 tahun ke atas yang mempunyai hak pilih dengan margin of error 2,23% dan dilaksanakan pada 2 sampai 8 April 2019 di seluruh provinsi di Indonesia.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Eddy K Sinoel
Copyright © ANTARA 2019