Jakarta (ANTARA News) - Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pemerintah memutuskan untuk membeli tujuh persen saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai 282 juta dolar AS.
"Intinya adalah untuk kali ini di mana ada kesempatan pemerintah akan mengambil," kata Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa.
Sebelumnya salah satu BUMN tambang yaitu PT Aneka Tambang (ANTAM) telah menyatakan minatnya dan bersedia membeli saham tersebut.
Oleh karena itu, Menteri mengatakan, pembelian tujuh persen saham Newmont itu dapat melalui berbagai cara yaitu pemerintah langsung maupun melalui BUMN.
"Tidak harus selalu pemerintah sendiri tapi bisa juga melalui BUMN ataupun yang lain," katanya.
Sofyan mengaku belum menetapkan kandidat lain (selain PT ANTAM) untuk membeli saham tersebut.
Sebelumnya, Newmont telah menawarkan pola pembagian 10 persen saham adalah Propinsi NTB mendapat dua persen dari divestasi tujuh persen, KSB (Kabupaten Sumbawa Besar) mendapat tiga persen yang terdiri dari 1,5 persen dari divestasi tiga persen dan 1,5 persen dari tujuh persen, KS (Kabupaten Sumbawa) mendapat satu persen dari divestasi tujuh persen, dan empat persen lainnya ke swasta.
Namun, Gubernut NTB Lalu Serinata sudah menyatakan penolakannya dan meminta penawaran saham tersebut dilakukan terpisah.
Sesuai aturan, saham pertama kali ditawarkan ke pemerintah pusat. Apabila pemerintah pusat tidak berminat, maka ditawarkan ke pemerintah daerah.
Namun, jika pemerintah daerah juga tidak berminat, maka saham akan ditawarkan ke swasta nasional.
Kontrak karya (KK) eksplorasi tambang di Batu Hijau, Sumbawa Barat, antara Pemerintah Indonesia dengan NNT ditandatangani 2 Desember 1986 dengan perkiraan nilai investasi 1,8 miliar dolar AS.
Tambang Batu Hijau diperkirakan memiliki cadangan tembaga sebesar 6,3 miliar pound dan emas 7,2 juta ounce.
Sesuai KK itu maka saham NNT akan dilepas secara bertahap hingga 51 persen sampai tahun 2010.
NNT dimiliki Nusa Tenggara Partnership sebesar 80 persen dan PT Pukuafu Indah Indonesia 20 persen sisanya. Adapun Nusa Tenggara Partnership dimiliki Newmont Indonesia Limited 56,25 persen dan Nusa Tenggara Mining Corporation 43,75 persen. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007