Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Alvara Research Center menyebutkan elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin masih unggul dibandingkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yakni mencapai 52,2 persen.

"Elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul 52,2 persen, sementara Prabowo-Sandi sebesar 38,8 persen. Yang belum memutuskan sebesar 9 persen," kata peneliti sekaligus CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, saat memaparkan hasil survei terbarunya, di Jakarta, Jumat.

Dengan hasil survei terakhir yang dilakukan Alvara membuktikan bahwa jumlah pemilih yang belum menentukan pilihan turun. Dari yang sebelumnya di antara angka 11 persen, kini menjadi sekitar 9 persen.

Menurut dia, mendekati hari pencoblosan Pemilu 2019, jumlah pemilih yang belum memutuskan semakin turun.

"Dari pemilih 'undecided voters' cenderung akan memilih Jokowi-Ma'ruf (57,7 persen) dan Prabowo-Sandi (42,8 persen)," kata Hasanuddin.

Sementara, soliditas pendukung masing-masing calon cukup tinggi meskipun terdapat sejumlah pemilih yang mungkin akan mengubah pilihan (swing voters) sebesar 13,3 persen dari pemilih Joko Widodo KH Ma’ruf Amin sedangkan 10,4 persen dari pemilih Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga mungkin akan mengubah pilihan.

"Kampanye terbuka dan berbagai isu seputar Pemilu yang semakin massif menjadi salah satu faktor yang membuat gap elektabilitas kedua kandidat bergerak semakin ketat menjadi 13,4 persen pada bulan April 2019 ini," ujar Hasanuddin Ali.

Ia menambahkan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami kenaikan pada survei bulan April 2019, tapi kenaikan ini sudah terlambat, pemilu tinggal beberapa hari, dan kecil kemungkinan elektabilitas Prabowo-Sandi mampu menyalip Jokowi-Ma'ruf Amin.

Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka kepada 2.000 responden yang berusia 17 tahun ke atas yang mempunyai hak pilih dengan "margin of error" 2,23 persen dan dilaksanakan pada 2 sampai 8 April 2019 di seluruh provinsi di Indonesia.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019