Kuala Lumpur (ANTARA) - Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menegaskan hasil pencarian fakta dugaan surat suara tercoblos di Kajang dan Bangi Kuala Lumpur, Malaysia, akan diumumkan usai rapat pleno KPU dan Bawaslu di Jakarta, Sabtu (13/4).
Hasyim Asyari mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di KBRI Kuala Lumpur, Jumat, usai mengadakan pertemuan dengan anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur dan meninjau gudang penyimpanan surat suara Pemilu 2019 di tempat yang sama.
Saat jumpa pers, Hasyim didampingi anggota Bawaslu RI Ratna Dewi Pettalolo, Ketua PPLN Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat dan anggota KPU RI Ilham Saputra, Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yaza Azzahara dan anggota Panwaslu.
"Kami dari tim KPU dan Bawaslu datang ke Kuala Lumpur untuk mengklarifikasi beredarnya video yang ramai diperbincangkan kemarin. Karena itu kami segera mencari informasi dan fakta atau fact finding sebenarnya ada apa? Karena itu informasi pertemuan KPU dan PPLN serta Bawaslu dan Panwaslu akan jadi bahan pertemuan bersama untuk saling cross check di antara fakta-fakta itu apa yang terjadi dalam pandangan PPLN dan Panwaslu ," katanya.
Setelah ini, ujar Hasyim, pihaknya bersama Bawaslu akan melakukan kunjungan ke lokasi tempat dugaan penemuan surat suara tercoblos di Kajang, Selangor, untuk mengetahui di dalamnya ada apa. Kemudian KPU membuat analisis yang akan disampaikan hasilnya pada Sabtu (13/4).
Dia menegaskan pihaknya belum bisa memastikan keaslian penemuan surat suara yang diduga sudah dicoblos tersebut.
Dia menegaskan pemungutan suara melalui pos dan Kotak Suara Keliling (KSK) di KBRI Kuala Lumpur masih terus berlangsung hingga sebelum penghitungan suara (17/4).
Hasyim mengatakan dalam pertemuan dengan PPLN Kuala Lumpur, pihaknya hanya menggali data-data tentang kegiatan Pemilu 2019 di Kuala Lumpur.
"Dari situ kita bisa melihat ada fakta ini dan itu, mengapa begini dan mengapa begitu," katanya.
Hasyim mengatakan gudang penyimpanan logistik PPLN Kuala Lumpur ada di dua ruang pertemuan KBRI Kuala Lumpur, yakni di Aula Hasanuddin dan Diponegoro. Sedangkan satu lagi di Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Baca juga: Bawaslu temukan indikasi pelanggaran lain di Malaysia
Baca juga: Lokasi surat suara tercoblos diberi "police line"
Baca juga: Bawaslu: Potensi kerawanan pemungutan suara lewat pos tinggi
Baca juga: AHY: Surat suara tercoblos di Malaysia mengkhawatirkan
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019