Jakarta (ANTARA News) - Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta mengatakan pemerintah tidak mungkin menaikkan harga BBM bersubsidi, meskipun subsidi BBM pada akhir 2007 diperkirakan bakal mencapai sekitar Rp90 triliun atau naik sekitar 40 persen dari target APBNP sekitar Rp55 triliun. "Pemerintah tidak mungkin menaikkan harga BBM. Namun yang akan dilakukan adalah membatasi penggunaan BBM bersubsidi," kata Paskah di Jakarta, Selasa. Ke depan, tambah Paskah, pemerintah akan terus melakukan langkah-langkah penghematan, yaitu konversi ke batu bara, gas dan biofuel, serta menjaga agar lifting minyak tetap sesuai dengan target awal. "Premium disubsidi untuk kepentingan swasta akan dihemat. Mereka sebaiknya menggunakan BBM tidak bersubsidi. Tapi untuk transportasi umum, tetap akan diberikan," jelasnya. Dalam kesempatan yang terpisah, Menkeu Sri Mulyani mengatakan pihaknya telah menghitung harga minyak hingga kisaran harga saat ini baru terjadi pada satu bulan terakhir, sehingga secara rata-rata 10 bulan terakhir, harga minyak dunia adalah 68 dolar AS per barel. Menkeu juga mengakui pihaknya kesulitan menghitung perubahan kebutuhan subsidi karena dalam kenyataannya konsumsi minyak tanah, jumlah kebutuhan BBM bagi PLN, jumlah elpiji yang digunakan untuk konversi energi tidak sesuai persis seperti yang dianggarkan di APBNP. Menkeu mengatakan pihaknya segera akan melihat dari sisi pos lainnya dalam APBNP 2007, seperti penerimaan migas karena naiknya harga minyak. (*)
Copyright © ANTARA 2007