Islamabad (ANTARA) -

Menteri Federal Urusan Penerangan dan Penyiaran Pakistan, Chaudhry Fawad Hussain pada Jumat dengan keras mengutuk serangan bom di Quetta, bagian barat-daya negeri tersebut.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan di Islamabad, menteri itu menyampaikan kesedihan dan kepedihan yang mendalam sehubungan dengan hilangnya nyawa yang berharga dalam perbuatan pengecut tersebut.

Menteri mengatakan pelaku teror ingin menyerang proses pembangunan di Pakistan dengan mengganggu perdamaian, demikian laporan Associated Press of Pakistan (APP) --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang.

Ia mengatakan rakyat Pakistan yang pemberani telah memerangi momok tersebut dan waktunya tak lama lagi saat terorisme akan sepenuhnya dihapuskan dari tanah Pakistan.

Ia juga berdoa agar mereka yang gugur beristirahat dalam kedamaian abadi dan memberi keberanian kepada keluarga yang berduka agar menghadapi kehilangan keluarga mereka dengan tabah. Ia juga berdoa bagi kepulihan secepatnya orang yang cedera dalam ledakan itu.

Sedikitnya 16 orang, separuh dari mereka dari suku Hazara, tewas dalam serangan yang tampak jelas ditujukan kepada masyarakat Syiah Pakistan.

Tak kurang dari 30 orang lagi cedera dalam ledakan di Kota Quetta, Ibu Kota Provinsi Baluchistan, di bagian barat-daya Pakisatan, kata beberapa pejabat.

Ledakan itu terjadi di Hazar Ganji, pasar buah dan sayuran di pinggir Quetta.

Bom tersebut disembunyikan di antara karung kentang, kata pejabat itu.

Masyarakat Hazara telah sering menjadi sasaran serangan petempur Taliban dan IS dan kelompok gerilyawan lain di Pakistan dan Afghanistan.

Pada 2013, tiga pemboman terpisah menewaskan lebih dari 200 orang di permukiman Hazara.

Sumber: APP - NNN
Baca juga: Bom di pasar tewaskan 16 di Pakistan separuh anggota etnik Hazara
Baca juga: Bom bunuh diri tewaskan 11 tentara di Pakistan

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019