Menurut Humas BBKSDA Riau Dian Indriati di Pekanbaru, Jumat, buaya muara itu ditangkap warga di Sungai Siak pada Rabu (10/4) dan diserahkan ke kantor Pemadam Kebakaran Pekanbaru.
Petugas pusat layanan telepon BBKSDA Riau pada Kamsi sore sekira pukul 17.00 WIB menerima informasi tersebut dari Kepala Seksi Rescue Pemadam Kebakaran Pekanbaru, Ibas Sembiring.
"Buayanya jenis buaya muara dengan panjang kurang lebih 1,3 meter dan usia diperkirakan 2,5 tahun dengan kondisi yang masih memerlukan pemulihan," kata Dian.
Ia mengatakan setelah menerima laporan Tim Rescue BBKSDA Riau segera melakukan penjemputan satwa ke kantor Pemadam Kebakaran Pekanbaru.
"Kondisi satwa saat itu masih terikat dan ditutupi kain pada bagian kepalanya," ujarnya.
Buaya tersebut kemudian dibawa ke kandang transit BBKSDA Riau dan dokter hewan kemudian memeriksa kesehatannya.
Karena keterbatasan sarana dan prasarana untuk menampung buaya di kandang transit, BBKSDA kemudian menitipkan satwa ke Kebun Binatang Kasang Kulim, Kabupaten Kampar, untuk sementara.
"Penitipan untuk proses pemulihan," ujarnya.
Berdasarkan data BBKSDA Riau, buaya muara sering muncul di empat sungai besar utama di Riau, yakni Sungai Rokan, Siak, Kampar dan Indragiri. Sungai-sungai itu umumnya dihuni buaya muara (Crocosylus porosus) dan buaya senyulong (Tomistima sp).
Buaya muara biasanya hidup dan berkembang lebih optimal pada muara-muara sungai dan semakin ke hulu populasinya semakin kecil. Sementara buaya jenis senyulong mendominasi bagian hulu sungai.
Sebenarnya buaya sangat jarang sekali secara sengaja menyerang manusia. Kebiasaan manusialah yang menurut Dian kerap memicu serangan buaya.
Meski demikian, BBKSDA Riau memasang plang peringatan waspada buaya di tepian Sungai Siak, tempat reptil itu sering muncul.
Baca juga: BBKSDA pasang peringatan waspada buaya di Pekanbaru
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019