Pada transaksi ini, kami menerima total permintaan lebih dari tiga miliar dolar AS dari investor asing
Jakarta (ANTARA) - Bank Mandiri menerbitkan surat utang melalui program Euro Medium Term Notes (EMTN) dalam denominasi dolar AS senilai 750 juta dolar AS dengan tenor lima tahun dan kupon 3,75 persen.
“Nilai penerbitan ini merupakan transaksi global bond terbesar yang pernah diterbitkan oleh bank dari Indonesia,” kata Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat.
Dijelaskan, dalam proses bookbuilding surat utang yang jatuh tempo pada 11 April 2024 akan digunakan untuk tujuan umum perseroan ini. Perseroan, kata dia, menerima permintaan hingga melebihi tiga miliar dolar AS atau kelebihan permintaan (oversubscribed) empat kali dari nilai yang diterbitkan.
EMTN itu memiliki rating internasional Baa2 dari lembaga pemeringkat Moody’s dan rating BBB- dari Fitch. HSBC dan Mandiri Securities ditunjuk sebagai Joint Global Coordinator. Sedangkan yang bertindak sebagai Joint Bookrunners adalah HSBC, Mandiri Securities, MUFG dan Standard Chartered Bank.
Menurut Darmawan, transaksi ini merupakan bagian dari rencana program penerbitan obligasi valas senilai dua miliar dolar AS.
“Pada transaksi ini, kami menerima total permintaan lebih dari tiga miliar dolar AS dari investor asing. Hal ini mengindikasikan sangat baiknya tingkat kepercayaan investor asing kepada perseroan jika melihat kinerja dan profil Bank Mandiri saat ini.” kata Darmawan.
Per akhir Desember 2018, Bank Mandiri menjadi penyalur pembiayaan segmen korporasi terbesar di Indonesia dengan portofolio sebesar Rp324,49 triliun, dengan total pembiayaan secara konsolidasi Rp820,08 triliun.
Di tingkat internasional, Bank Mandiri dikenal sebagai tempat bekerja terbaik di Indonesia dengan menempati peringkat 11 The World’s Best Employers versi majalah Forbes.
Darmawan menambahkan, tingginya permintaan yang masuk memungkinkan perseroan untuk menekan biaya penerbitan Global MTN ini menjadi US Treasury + 165 bps, yang sangat baik dibandingkan penerbitan sejenis oleh lembaga keuangan lain di kawasan Asia Tenggara.
Baca juga: Harga emas jatuh, penurunan terbesar pada April
Baca juga: Wall Street ditutup bervariasi, investor cerna data ekonomi AS terbaru
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019