Depok (ANTARA News) - Pemerintah seharusnya jangan hanya mengejar pertumbuhan ekonomi saja, karena walaupun pertumbuhan ekonomi tumbuh cukup tinggi tetapi tidak mampu menggerakkan kegiatan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). "Paradigma hanya mengejar pertumbuhan ekonomi harus dirubah," kata staf pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), Satrio Budi Adi, dalam acara seminar dengan tema 'Change Your Mind And Get Your Spirit To Be An Enterpreneur', di FISIP-UI, Depok, Jabar, Selasa. Ia mengatakan sektor UKM harus mendapat perhatian yang lebih besar dari pemerintah, karena keberadaannya mampu memberi lapangan kerja yang luas dan juga UKM mampu bertahan di kala terjadinya krisis moneter beberapa waktu lalu. "Harus ada keberpihakan yang lebih kepada sektor UKM," katanya. Ia memberi contoh apa yang dilakukan oleh M. Yunus peraih nobel perdamaian dari Bangladesh, dengan Grameen Bank-nya banyak membantu para pedagang kecil, sehingga mampu mengurangi angka kemiskinan di negaranya. "Ini harus menjadi contoh bagi Indonesia, agar lebih berpihak kepada UKM," katanya. Menurut dia, sektor perbankan milik pemerintah harusnya semakin aktif dalam memberikan kredit kepada para pengusaha kecil tersebut, agar usahanya semakin berkembang. Sektor perbankan 'plat merah' harus lebih membuka diri kepada pengusaha UKM dalam mengucurkan kredit. "Hilangkan formalitas laporan keuangan, dan aset bukan dijadikan jaminan, dalam memberikan kredit," jelasnya. Kemudian, dalam memberikan hak paten kepada pengusaha kecil juga seharusnya lebih dipermudah, karena jika tidak, maka hasil dari pengusaha UKM sulit di beri hak paten. Dikatakannya laba perbankan yang mencapai sekitar 40 persen dan bukan berasal dari core bisnisnya menunjukkan bahwa perbankan tidak fokus kepada usahanya. "Laba besarnya mencapai 40 persen yang diperoleh dari penempatan uang di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) merupakan indikasi dari kegagalan sebuah perbankan," katanya. (*)

Copyright © ANTARA 2007