Jakarta (ANTARA) - Wisatawan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) dari Indonesia ke Korea pada 2018 meningkat setengahnya dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun 2018 lalu, kenaikan wisatawan MICE mencapai lebih dari 50 persen dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini merupakan hasil yang sangat positif, tetapi ini juga berarti bahwa KTO Jakarta harus bekerja semakin keras di tahun ini. Semoga di tahun ini wisatawan MICE ke Korea tetap memiliki tren yang positif," kata Andrew Kim Jonghoon, Direktur Korea Tourism Organization (KTO) Jakarta, dalam keterangan pers, Jumat.
Menurut KTO, MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) merupakan salah satu andalan pariwisata Korea.
Baca juga: Seoul dan regenerasi kota
Baca juga: Meniru semangat baja Korea untuk revolusi industri
Berdasarkan catatan Union of International Associations (UIA) pada 2017, Korea menjadi negara paling banyak menyelenggarakan pertemuan, yakni sebanyak 1,105 pertemuan. Seoul dan Busan menjadi tujuan favorit penyelenggaraan MICE, kedua kota tersebut menduduki posisi ke 3 dan ke 9 sebagai kota penyelenggara meeting terbanyak.
Untuk soal transportasi, Korea bisa diakses dari Jakarta dengan penerbangan langsung sekitar 6,5 - 7 jam ke Seoul.
KTO mengatakan ada beberapa daya tarik Negeri Ginseng sebagai tujuan wisata MICE, di antaranya venue unik di tiap kota, panorama juga tema istimewa.
Salah satu contoh venue unik adalah kompleks hanok atau pusat kebudayaan dengan berbagai program tradisional seperti mencicipi sajian masakan kerajaan yang otentik, menjajal mengenakan pakaian hanbok, bermain samulnori (perkusi Korea) dan Janggu (semcam gendang) hingga membuat the hijau Korea bersama para ahli.
Korea juga merancang beberapa tempat pertemuan agar lokasinya berada di area dengan panorama indah, seperti di kawasan pantai Haeundae, Busan. Pada malam hari, wisatawan dapat melihat panorama kota Busan dengan jembatan Gwangan yang ikonik.
Venue di Korea juga punya rancangan ruang dengan tema-tema tertentu. Spirited Garden yang berada di Pulau Jeju, misalnya, memiliki tujuh taman yang dirancang berdasarkan lanskap perairan dan gunung berapi khas Jeju.
Baca juga: Seoul City Hall, balai kota untuk rakyat
Baca juga: Menikmati matahari terbit di Homigot, Korea
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019