Jakarta (ANTARA) - Jubir Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Johnny G Plate menilai langkah Prabowo Subianto yang akan menyampaikan nama-nama kandidat menteri, dalam pidato kebangsaan di Surabaya, Jumat, mengandung agenda tersembunyi.
"Ada agenda tersembunyi yang mendasari langkah Prabowo itu," kata Johnny dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan ada dua kemungkinan terkait langkah Prabowo itu. Pertama, Prabowo ingin mempengaruhi suara pemilih di Surabaya dengan menggulirkan nama-nama yang mungkin disukai oleh masyarakat.
Kedua, Prabowo sedang melakukan politik transaksional.
"Dengan mengungkap kemungkinan nama calon yang akan masuk di kabinet, Prabowo mengharapkan nama tersebut akan total dalam menggalang suara bagi Prabowo," kata politisi Partai NasDem itu.
Langkah yang mirip, kata Johnny, sebenarnya juga dilakukan oleh cawapresnya yakni Sandiaga Uno.
Sandiaga memuji Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mendapat gelar Menteri Keuangan Terbaik untuk ketiga kalinya, dengan melontarkan pernyataan bahwa Sri Mulyani akan lebih hebat lagi bila berada di bawah Prabowo-Sandiaga.
Pernyataan Sandiaga itu menurut Johnny, sejatinya menunjukkan bahwa tidak ada orang kompeten di tim Prabowo-Sandiaga.
Di sisi lain juga dapat ditafsirkan untuk menarik para pemilih yang mengagumi sosok Sri Mulyani untuk menjatuhkan pilihan ke Prabowo-Sandiaga, karena seolah Sri Mulyani dipertahankan menjadi menteri manakala Prabowo menang, padahal itu menurutnya, mustahil terjadi.
"Ya sebaiknya paslon 02 menggunakan cara-cara kampanye yang beretika. Tirulah gaya Jokowi dan KH Maruf yang selalu mengedepankan dialog dan solusi," jelas Johnny.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019