Timika (ANTARA) - Bupati Mimika Eltinus Omaleng menginginkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) setempat dapat dikembangkan menjadi rumah sakit standar dan berkualitas sebagaimana rumah sakit di Kota-kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Makassar dan lainnya.

Berbicara kepada Antara di Timika, Jumat, Bupati Omaleng mengatakan syarat utama untuk mencapai standar kualitas seperti RS di kota-kota besar Indonesia, maka RSUD Mimika harus dapat meningkatkan kualitas pelayanannya.

"Saya minta jajaran manajemen, para dokter, perawat dan seluruh karyawan RSUD Mimika agar bekerja dengan hati melayani masyarakat Papua. Jangan pandang mereka dari warna kulit, rambut keriting. Layani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Kami ingin RSUD Mimika bisa menjadi rumah sakit standar seperti di kota-kota besar sehingga pasien darimana pun mau datang berobat ke RSUD Mimika," kata Omaleng.

Menurut dia, ada banyak hal yang harus dibenahi untuk mewujudkan keinginan agar RSUD Mimika menjadi rumah sakit berkualitas yaitu mulai dari fasilitas gedung, alat kesehatan, tenaga dokter (termasuk dokter spesialis), perbaikan manajemen dan peningkatan mutu pelayanan dan lainnya.

Untuk tahap awal, katanya, RSUD Mimika harus dikembangkan menjadi rumah sakit tipe B mengingat saat ini rumah sakit tersebut masih bertaraf tipe C. Apalagi saat ini RSUD Mimika merupakan salah satu dari lima rumah sakit di Papua yang ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan regional.

Dalam rangka itulah, RSUD Mimika telah membangun fasilitas Instalasi Rawat Darurat (IRD) yang peresmiannya telah dilakukan oleh Bupati Eltinus Omaleng pada Kamis (11/4).

Fasilitas baru yang cukup megah tersebut dibangun dengan menghabiskan anggaran Rp29,415 miliar dari sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018.

Dari sisi SDM, katanya, RSUD Mimika masih kekurangan tenaga dokter spesialis, dokter umum, para medis dan penunjang medis.

"Untuk memenuhi standar rumah sakit tipe B, tenaga kesehatan harus ditambah. Saya sudah menugaskan Direktur RSUD Mimika untuk mencari tenaga-tenaga andal untuk bekerja di RSUD Mimika," kata Omaleng yang terpilh kembali menjadi Bupati Mimika periode kedua 2019-2024.

Direktur RSUD Mimika Dr Evelyn Pasaribu mengatakan untuk dikembangkan menjadi RS tipe B maka RSUD perlu menambah tenaga sub spesialis.

Saat ini, katanya, tenaga dokter spesialis yang bertugas di RSUD Mimika sebanyak 16 orang mencakup spesialis jantung, bedah, interna, anak, obgin, penyakit kulit, THT VK (persalinan), patologi klinik dan mata.

"Untuk menjadi RS tipe B selain sudah memiliki dokter spesialis, pada setiap spesialis itu harus ada sub spesialis. Ini yang masih belum ada di RSUD Mimika. Untuk mencari itu butuh perjuangan, sebab tidak semua dokter spesialis mau datang bertugas di Papua," kata Evelyn.

Adapun fasilitas IRD yang baru diresmikan dilengkapi dengan ruang tindakan, ruang operasi darurat dan non bedah, ruang nicu untuk perawatan bayi-bayi bermasalah, ruang persalinan, ruang radiologi mencakup ct scan dan rontgen serta ruang farmasi dan laboratorium.

Selama ini, RSUD Mimika tidak saja menangani perawatan pasien di wilayah Timika, tetapi juga dari sejumlah kabupaten tetangga seperti Asmat, Nduga, Puncak dan Puncak Jaya.

Selain RSUD Mimika, di Mimika juga terdapat sejumlah rumah sakit lainnya seperti Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) milik Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), Rumah Sakit Kasih Herlina, Rumah Sakit Chandra dan Rumah Sakit Tembagapura yang dikelola oleh Internasional SOS.*


Baca juga: Anggota Brimob tertembak di Nduga dirawat intensif di RSUD Mimika

Baca juga: Jenazah tiga prajurit TNI disemayamkan di RSUD Mimika

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019