Jakarta (ANTARA) - Indonesia mencetak potensi transaksi 1,5 juta dolar AS saat produk organik dan alami Indonesia mengikuti ajang Natural & Organic Products Europe (NPE) 2019 yang digelar di ExCeL London, Inggris pada 7—8 April 2019.
“Keikutsertaan Indonesia dalam ajang NPE 2019 merupakan salah satu bentuk konsistensi Kementerian Perdagangan dan Kedutaan Besar RI London untuk mempromosikan dan mendorong ekspor produk organik dan alami Indonesia ke pasar Inggris,” ujar Atase Perdagangan London Nur Rakhman Setyoko lewat keterangannya diterima di Jakarta, Jumat.
NPE merupakan pameran tahunan yang khusus menampilkan produk organik dan alami organik seperti makanan dan minuman, produk kesehatan, serta produk kecantikan dan perawatan. Tahun ini, NPE diikuti sekitar 700 peserta yang berasal dari 48 negara.
Selama dua hari pelaksanaan, pameran dikunjungi sekitar 10.500 orang yang terdiri dari pedagang besar/supermarket, pengecer, importir, eksportir, pialang/konsultan, pengusaha spa/pusat kebugaran, ahli gizi, serta produsen kesehatan dan kecantikan.
Pada NPE 2019, Paviliun Indonesia menampilkan empat perusahaan, yaitu PT Coco Sugar Indonesia (gula kelapa organik), PT Hijau Bali Sejahtera (daun kelor bubuk/moringapowder, kacang almond, kacang mete, minyak kelapa, garam laut, dan madu alami), PT Natural Fiber Globalindo dan PT Santosa Adi Perkasa/Samara Farm Indonesia (gula kelapa organik), dan CV Agradaya Indonesia (rempah-rempah, teh dan tanaman obat alami).
“Pengunjung yang hadir terlihat sangat antusias menjalin kerja sama dan bertukar informasi dengan peserta pameran asal Indonesia. Bahkan, perwakilan perusahaan distributor produk organik dan alami di Inggris memuji produk gula kelapa organik Indonesia yang memiliki kualitas tinggi dengan butiran halus dan telah tersertifikasi organik,” kata Nur Rakhman.
Menurut Laporan Tahunan Pasar Organik Soil Association (2019), pada 2018 pasar produk organik di Inggris tumbuh sebesar 5,3 persen dengan nilai penjualan sebesar 2,33 miliar euro dan diperkirakan akan terus berkembang menjadi sebesar 2,5 miliar euro.
Pertumbuhan ini dipicu meningkatnya pengeluaran masyarakat Inggris dalam berbelanja produk makanan dan minuman organik.
Hal ini diperkuat dengan hasil survey dari Organic Trade Board (OTB) dengan Kantar World Panel pada 2018 yang menyatakan bahwa 85 persen rumah tangga di Inggris membeli produk makanan dan minuman organik dan 40 persen di antaranya membeli secara reguler setiap bulan.
Sementara itu, pada tahun 2018 ekspor produk organik dan alami Indonesia ke Inggris tercatat sebesar 5,46 juta dolar AS atau naik 1,95 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor produk alami dan organik Indonesia ke pasar Inggris masih memiliki potensi yang besar untuk dapat ditingkatkan.
“Produk organik Indonesia yang beragam, berkualitas tinggi, serta tersertifikasi organik berpeluang merebut pasar Inggris. Ke depan, diharapkan semakin banyak perusahaan Indonesia yang dapat memanfaatkan tren pasar produk organik sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan ekspor nonmigas ke Inggris,” pungkas Nur Rakhman.
Baca juga: Produk organik Indonesia diminati di Inggris
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019