Banda Aceh (ANTARA News) - Ratusan rumah warga tersebar di enam desa/kelurahan dalam wilayah Kecamat Tapantuan, ibukota Kabupaten Aceh Selatan, dilanda banjir menyusul hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak Senin (5/11) malam. Camat Tapaktuan, Erwiyandi, pada Selasa menyebutkan, banjir itu terjadi akibat meluapnya Krueng Kuala, setelah sekitar 24 jam diguyur hujan deras, namun sampai sejauh ini belum ada laporan bangunan rumah penduduk yang rusak dan warga yang mengungsi. Benjir yang terjadi sejak Selasa mulai pukuk 09.00 WIB itu hingga permukaan air terus meninggi, saat ini antara 50 cm sampai satu meter itu melanda permukiman penduduk di kawasan Desa/Kelurahan Hilir, Pasar, Padang, Tepi Air, Kampung Hulu dan Lhok Ketapang. "Sebagian warga mulai mengepak barang dan peralatan rumah tangga untuk menyelamatkan dari jilatan banjir karena ketinggian air terus naik akibat hujan deras terus mengguyur daerah ini," kata Camat Eriyandi. Salah seorang relawan Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) di Tapaktuan, Zahrial, menyebutkan banjir kiriman itu terjadi akibat meluapnya Krueng Kuala, setelah satu malam suntuk diguyur deras, sehingga ratusan rumah penduduk kini sudah terendam banjir. "Permukaan air terlihat terus naik, hujan deras masih terus mengguyur wilayah kota Tapaktuan," katanya. Selain menggenangi permukiman penduduk, banjir kiriman tersebut kini juga telah menutupi sebagian badan jalan dari dan ke Aceh Selatan-Sumatera Utara (Sumut) di kawasan Kelurahan Lhok Ketapang. Hingga Selasa siang arus transportasi darat dari kedua daerah tersebut masih lancar. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007