Yogyakarta (ANTARA News) - Ulama sebaiknya tidak terlibat dalam politik praktis, karena mereka adalah sosok panutan umat. "Munculnya aliran sesat salah satunya akibat umat kehilangan sosok panutan, karena ulama terlalu sibuk berpolitik praktis," kata pengamat sosial politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Sunyoto Usman, di Yogyakarta, Selasa. Menurut dia, kondisi itu menyebabkan umat mengalami krisis suri-teladan, sehingga ketika ada orang yang membuat konstruksi pemikiran `nyleneh`, umat mengikuti tanpa mekanisme pemikiran yang mendalam. "Berhubung ulama tidak memperhatikan umat, bahkan terkesan meninggalkan, maka umat menjadi kebingungan dalam mengimplementasikan ajaran agama," kata mantan Dekan Fisipol UGM ini. Oleh karena itu, menurut dia ulama sebaiknya mengundurkan diri dari politik praktis dan kembali memperhatikan umat yang membutuhkan sosok panutan dalam mengimplementasikan ajaran agama yang diyakini. Ia mengatakan ulama sekarang sebaiknya mencontoh perjuangan ulama dulu yang benar-benar memperhatikan umat, sehingga dapat menjalankan ajaran agama sesuai dengan tuntunan syariat. Misalnya ulama Nahdlatul Ulama (NU) mendirikan pesantren sebagai basis kesadaran umat, sedangkan Muhammadiyah membangun sekolah dan rumah sakit sebagai wujud kepedulian terhadap kesejahteraan umat. "Ulama sekarang seharusnya menyajikan konsep agama secara menyejukkan, memberikan keamanan dan kenyamanan, serta kepastian sebagaimana yang dilakukan ulama dulu," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2007