Tujuan demokrasi, tujuan pemilihan pemimpin harus berjalan dengan damai. Tapi perdamaian itu baru bisa terjamin jika ada kejujuran dan keadilan, kata Prabowo
Jakarta (ANTARA) - Calon Presiden Nomor Urut 02, Prabowo Subianto menyindir tercoblosnya surat suara di luar negeri, padahal Pemilu 2019 belum dimulai.
"Belum mulai saja sudah ada yang nyoblos, nyoblos di luar negeri," kata Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan yang diberikan ribuan advokat yang tergabung dalam Aliansi Advokat Indonesia Bersatu (AAIB), di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis malam.
Ia pun berharap agar seluruh penyelenggara pemilu dapat menjalankan tugas dengan sejujur dan seadil-adilnya.
"Tujuan demokrasi, tujuan pemilihan pemimpin harus berjalan dengan damai. Tapi perdamaian itu baru bisa terjamin jika ada kejujuran dan keadilan," kata Prabowo.
Menurut dia, sifat manusia tidak akan ada yang suka dicurangi, oleh karenanya sudah suatu keharusan jika pesta demokrasi juga diselenggarakan secara jujur dan adil.
"Kalau ibarat main sepakbola, setelah bermain kita rasakan wasit tidak netral, semua aturan dilanggar. Kira-kira mau gak kita ikut main? Manusia yang normal tidak mau. Saya yakin mayoritas Indonesia manusia yang normal, punya akal sehat, walaupun miskin tapi punya harga diri," ucap Prabowo.
Ia menambahkan, kalau proses demokrasi mau dijalankan dengan baik sangat memerlukan banyak unsur-unsur, termasuk adanya pengertian bersama bahwa kekuasaan itu harus dengan izin rakyat. Kehendak rakyat harus dihormati dan cara menjalankan demokrasi adalah melalui pemilu.
"Manakala proses pemilihan ini tidak dilaksanakan dengan bersih dan jujur, ini adalah pelanggaran dan sebuah penghinaan terhadap kehendak rakyat. Proses demokrasi yang tidak dijalankan dengan benar akan mengundang bahaya," ucap mantan Danjen Kopassus ini.
Di tempat yang sama, Direktur Komunikasi dan Media BPN Prabowo-Sandi, Hashim Djojohadikusumo mengaku prihatin dengan ditemukan indikasi tercoblosnya surat suara di Selangor, Malaysia.
"Nah hari ini terjadi suatu peristiwa yang menyedihkan bahwa meskipun sudah diberikan peringatan berulang kali oleh penyelenggara negara, namun masih ada kecurangan dan kenakalan yang terjadi di ranah politik dalam pemilu kita. Ini sangat-sangat menyedihkan," kata Hashim.
Ia pun meminta kepada KPU, Bawaslu dan KPK untuk turun tangan dan mengusut asal usul tercoblosnya surat suara tersebut.
"Bawaslu saya dengar sudah merekomendasi kepada KPU agar pemilu di Malaysia ditunda sampai surat suara yang tercoblos sebelum waktunya bisa diungkapkan siapa pelakunya serta apa penyebabnya," tutur Hashim.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019