Karachi (ANTARA News) - Polisi Pakistan hari Senin menyerbu satu penerbit milik kelompok usaha koran paling laris di negeri itu di tengah keadaan darurat. "Polisi menyerbu kantor `Awam` di Karachi, yang merupakan anak perusahaan kelompok usaha `Jang`, setelah ada laporan mengenai pemuatan sisipan khsusus tentang keadaan darurat, yang diberlakukan Presiden Pervez Musharraf," kata karyawan media tersebut. "Ini serangan terhadap kebebasan pers. Mereka datang ke sini dan mengancam menutup penerbitan kami. Ini tidak terjangkau hukum," kata redaktur harian terbit sore itu, Nazir Leghari, kepada AFP. "Kami kadang-kadang mencetak sisipan khusus dan pada siang hari, polisi menyerbu kantor kami. Mereka bilang kami tidak boleh menerbitkan sisipan, namun sisipan itu sudah terlanjur beredar di pasaran," katanya. Leghari mengemukakan, korannya menyelipkan sisipan itu agar orang tetap mendapat informasi, meski pemerintah menghentikan semua saluran televisi swasta. Seorang pejabat pemerintah di Karachi mengemukakan bahwa dalam keadaan darurat tersebut, koran "Awam" tidak boleh menerbitkan sisipan khusus apa pun dan polisi datang untuk memeriksa ada-tidaknya pelanggaran. Musharraf memberlakukan pembatasan ketat terhadap media setelah pada Sabtu memberlakukan keadaan darurat. Pembatasan ketat itu termasuk melarang media memfitnah atau mengejek pemerintah serta memuat gambar serangan bom bunuh diri. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007