Palu (ANTARA News) - Untuk menghidupkan kembali dunia pariwisata di Sulawesi Tengah (Sulteng) yang terpuruk selama delapan tahun terakhir pasca pecah konflik Poso pertengahan tahun 2000, Pemprov setempat kembali menggelar Festival Danau Poso (FDP) yang dijadwalkan pelaksanaannya selama sepekan mulai 24 November mendatang. Dalam rapat koordinasi panitia penyelenggara tingkat provinsi di Palu, Senin, dipimpin Wakil Gubernur Sulteng Ahmad Yahya, disepakati pelaksanaan kegiatan ini menyertakan kontingen seni-budaya dan olahraga dari semua kabupaten/kota yang ada di Sulteng. Ada 15 agenda kegiatan yang diputuskan untuk diperlombakan guna meramaikan FDP, antara lain pagelaran tarian dan busana adat dari 10 kabupaten/kota, permainan tradisional, lomba lagu daerah, pemilihan putri Danau Poso, pertandingan voly pasir, serta tarik-tambang di atas perahu. Lainnya adalah pameran produk souvenir antardaerah. Tempat pelaksanaan semua kegiatan ini dikonsentrasikan di Anjungan FDP yang terletak di pinggiran Danau Poso atau bagian barat Kota Tentena--54km arah selatan Poso. Wakil Kepala Dinas Pariwisata Sulteng Drs Jethan Towakit Saduramo MSi seusai rapat koordinasi tersebut mengatakan, FDP ke-10 yang digelar Pemprov Sulteng bertujuan untuk menarik arus kunjungan wisatawan ke Sulteng, selain untuk memberikan gambaran kepada dunia luar bahwa seluruh wilayah Provinsi Sulteng khususnya bekas daerah konflik Poso sudah aman dan kondusif. "Saat ini tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan di Poso, sebab semua masyarakatnya sudah hidup rukun dan dalam kedamaian," katanya. Sejak meletus konflik bernuansa SARA di Kabupaten Poso Juni 2000, pelaksanaan FDP setiap tahun yang dikunjungi oleh ribuan wisatawan nusantara dan mancanegara itu tidak lagi digelar, dan nanti akhir November ini baru diadakan kembali. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007