Yangon (ANTARA News) - Utusan khusus PBB Ibrahim Gambari bertemu dengan para pemimpin kelompok-kelompok etnik Myanmar, Senin, sementara AS mendesak diberi hasil-hasil konkret dari missinya yang bertujuan mendesak junta melakukan reformasi.
Ini adalah kunjungan kedua Gambari sejak tindakan keras berdarah rezim militer terhadap protes-protes pro demokrasi massa September yang menewaskan 13 orang dan ribuan orang lainnya ditahan.
Ia menurut rencana Rabu akan bertemu dengan pemimpin pro demokrasi yang ditahan Aung San Suu Kyi, tetapi tidak jelas apakah ia juga akan bertemu dengan pemimpin junta Jenderal Senior Than Shwe.
"Sejauh ini belum ada rencana untuk bertemu dengan jenderal senior itu," kata seorang pejabat Myanmar kepada AFP.
Asisten Menlu AS Kristen Silverberg mengatakan Washington menginginkan sesuatu yang positif muncul dari missi itu.
"Kami akan mengevaluasi missi Gambari berdasarkan apakah kunjungan itu memberikan hasil-hasil konkret khususnya kami akan mengusahakan dialog langsung antara pemerintah dan para aktivis demokrasi," kata Silverberg kepada wartawan di Bangkok.
"Dan kami juga berusaha bagi kemajuan menyangkut para tahanan politik.
Gambari menurut rencana akan bertemu dengan nenteri informasi. Senin tetapi ditunda sehari, kata pejabat itu.
Ia akan bertemu dengan menteri informasi Selasa dan dengan PM Letjen Thein Sein dan Aung San Suu Kyi, Rabu.
Utusan PBB itu bertemu dengan para pemimpin etnik di ibukota Naypyidaw dan kemudian dengan para pejabat Palang Merah.
Palang Merah pekan lalu meminta pemerintah bagi akses kepada semua tahanan terutama mereka yang ditahan selama aksi protes-protes itu.
Missi Gambari dibayangi oleh keputusan junta, Jumat untuk mengusir seorang diplomat penting PBB yang ditempatkan di negara itu, Charles Petrie, yang mengatakan ia salah dalam mengemukakan kejadian-kejadian di sini.
Protes-protes pro demokrasi dimulai pertengahan Agustus setelah harga bahan bakar minyak dinaikkan, tetapi meningkat menjadi ancaman terbesar pada para jenderal dalam hampir 20 tahun ketika para biksu Buddha ikut memelopori aksi protes itu.
Gambari, Minggu bertemu dengan pejabat penghubung yang diangkat pemerintah Menteri Perburuhan Aung Kyi serta Menlu Nyan Win.
Utusan PBB itu dan Aung Kyi membicarakan perundingan pertama pejabat penghubung itu dengan Aung San Suu Kyi, kata PBB dalam sebuah pernyataan.
Aung Kyi bertemu dengan Aung San Suu Kyi untuk pertama kali akhir bulan lalu.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007