Karawang (ANTARA News) - Enam korban tewas dalam kecelakaan lalu lintas di jalur Pantai Utara di Kabupaten Subang, Jawa Barat berada dalam posisi tergencet, sehingga menyulitkan dalam evakuasi. Seorang saksi mata, Pandi Sopandi (43), warga RT 20/06 Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, mengatakan, kebanyakan penumpang bus PO Putra Luragung yang tewas dalam kecelakaan itu karena tergencet. "Engga tahu kegencet apa, pastinya waktu kami menolong dengan cara menarik para korban dari bus itu susah sekali, karena ke gencet sesuatu. Mungkin ke gencet kursi," katanya kepada ANTARA News di Subang, Senin. Enam korban tewas dan 17 korban luka-luka dalam kecelakaan lalu lintas bus PO Putra Luragung (Bisnis AC) E-7674-YB dengan truk diesel G-1815-GG di Jalan Prapatan Kondang, Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang telah dibawa petugas kepolisian Polsek Patokbeusi ke Puskesmas Patokbeusi, Medical Center (Cikalong-Karawang), dan Rumah Sakit Efarina Etaham (Purwakarta). Keenam korban tewas itu ialah sopir truk Agus Thorib (58), warga RT 01/01 Desa Sumur Mundu, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Aat (20), Keni (40) keduanya warga Kampung/Desa Mulyajaya, Kecamatan Cimahi, Kabupaten Kuningan, sopir bus PO Putra Luragung Warsim (30) warga Kabupaten Subang, Tursini (50) warga Cirebon, dan satu orang lagi tidak diketahui identitasnya. Diduga, satu orang yang tidak diketahui identitasnya itu adalah kondektur bus Po Putra Luragung yang bernama Noy (32). Sedangkan dari 17 korban luka-luka, terdapat tiga korban luka berat yang merupakan satu keluarga dan pemilik rumah makan Vidca. Ketiganya ialah pasangan suami-istri, Dede Sunandar (33) dan Yati (30) serta seorang anaknya, Tasya (4). Ketiganya dibawa ke Rumah Sakit Efarina Etaham Purwakarta. Sebelum petugas kepolisian datang ke tempat kejadian perkara, posisi bus yang menabrak rumah makan Vidca itu terbalik miring, ban yang merupakan bagian bawah bus posisinya berada di samping. Akibat kejadian tersebut, bagian depan rumah makan Vidca hancur dan kondisi bagian depan bus itu ringsek. Sementara truk diesel, beberapa menit setelah kejadian, langsung dibawa ke Polsek Patokbeusi, karena posisinya berada di tengah jalan sehingga memacetkan arus lalulintas. Bagian kanan truk tersebut hancur karena dihantam bus Po Putra Luragung. Bus Putra Luragung dalam keadaan penuh dan seluruh kursi penumpang terisi saat kejadian kecelakaan lalu lintas tersebut. Bahkan, sejumlah kursi cadangan pun sudah diduduki penumpang. Sedangkan truk naas yang dihantam bus berisi tiga orang, yaitu Agus Thorib (sopir), Carsono (kernet) dan Saryanto (40) warga Brebes yang mengalami luka-luka. Kondektur truk yang selamat dan hanya mengalami luka ringan, Carsono (17), warga RT 01/01 Desa Sumur Mundu, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes yang merupakan anak sopir truk mengatakan, truk yang dikendarai bapaknya usai mengantar bawang ke Tangerang. "Jadi, siang ini kami mau pulang ke Brebes," katanya. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007