Sentimen positif bagi rupiah yaitu pengakuan eksplisit pertama dari Federal Reserve bahwa langkah selanjutnya dalam suku bunga AS mungkin turun daripada naik

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup menguat pascarilis risalah pertemuan The Fed atau Minutes of Meeting pada Maret 2019 lalu.

Rupiah menguat 13 poin atau 0,09 persen menjadi Rp14.140 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.153 per dolar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis mengatakan, risalah rapat The Fed tersebut menjadi sentimen positif bagi pergerakan rupiah hari ini.

"Sentimen positif bagi rupiah yaitu pengakuan eksplisit pertama dari Federal Reserve bahwa langkah selanjutnya dalam suku bunga AS mungkin turun daripada naik," kata Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis.

The Fed merilis "Minutes of Meeting" dari pertemuan kebijakan moneter Maret 2019 lalu dan menunjukkan kecenderungan untuk tidak ada kenaikan suku bunga tahun ini. The Fed mempertimbangkan kenaikan suku bunga hanya bila ekonomi membaik.

Selain itu, sentimen positif lainnya bagi rupiah yaitu komentar Bank Sentral Eropa (ECB) yang "dovish" atau lebih longgar dalam kebijakan moneternya dan juga rilis data ekonomi terbaru dari China dimana inflasi baik di tingkat produsen dan konsumen meningkat.

"Tidak hanya dunia usaha, konsumen pun terlihat lebih bergairah," ujar Ibrahim.

Nilai tukar (kurs) rupiah pada pagi dibuka menguat Rp14.146 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.140 per dolar AS hingga Rp14.161 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.156 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.155 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi kembali lanjutkan pelemahan pada Kamis

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019