Jakarta (ANTARA News) - Ketua Asosiasi Industri Tabung Gas (Asitab) Tjiptadi mengatakan, penalti bagi produsen yang mengikuti pengadaan tabung gas untuk konversi minyak tanah ke elpiji dapat mencapai Rp45 miliar.
"Setiap bulan ada penalti memang bagi produsen tabung gas yang ikut tender dan terlambat memenuhi kuota, dan jika ditotal, penalti yang bisa dikenakan mencapai Rp45 miliar hingga Februari 2008 nanti," kata Tjiptadi, di Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, dalam kontrak pengadaan tabung gas untuk konversi memang ada kuota yang harus dipenuhi setiap bulannya oleh para produsen. Jika kuota tidak terpenuhi, ada penalti yang harus dibayar.
Sementara itu, menurut Dirut PT Pertamina (Persero) Ari Soemarno, penalti yang dikenakan untuk tender awal pengadaan tabung gas untuk konversi masih dapat dibahas bersama antara Pertamina dengan para produsen. Namun, dia mengatakan, untuk tender berikutnya secara tegas penalti akan diberlakukan.
"Untuk tahun-tahun berikutnya harus ada ketegasan masalah penalti, jadi produsen jangan bilang mampu produksi berapa tapi bilangnya berapa. Jangan bilangnya bisa 100 tapi bisanya cuma 70 atau 80," ujar dia.
Namun demikian, dia mengatakan, perlu dilihat juga alasan produsen jika memang terbukti impor, apakah alasannya diluar dari kemampuan produsen itu sendiri, seperti masalah ketidak sediaan bahan baku.
Dia mengatakan, percepatan konversi minyak tanah dari 2012 menjadi 2010 tetap dilaksanakan. Untuk tender pemenuhan pengadaan tabung dan kompor gas 2008 nanti baru akan dilihat dua bulan nanti.
Sedangkan menurut Direktur Produksi PT Dahlia Cahaya, yang merupakan salah satu produsen tabung gas tiga kilogram, sebenarnya produsen tabung gas pemenang tender konversi sanggup memenuhi target enam juta tabung. Hanya saja untuk memenuhi target tabung untuk perputaran memang ternyata ada kendala.
Saat ditanya kebenaran tabung produksi Cina lebih murah dari pada produk dalam negeri, menurut dia, sebenarnya harga tabung gas tersebut tidak lebih murah dari tabung buatan Indonesia. Dia menegaskan berani bersaing dengan produsen Cina asalkan dengan specifikasi SG295 yang memang direkomendasikan oleh Krakatau Steel.
Dia mengatakan, PT Dahlia Cahaya sendiri yang baru pertama memproduksi tabung gas tiga kilogram tersebut mendapat pesanan sebanyak 580.000 untuk yang 2007. Hingga saat ini yang telah terpenuhi sebanyak 340.000 unit. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007