Jakarta (ANTARA) - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan Amerika Serikat terus mendukung pengembangan kapabilitas pertahanan yang dibangun di Taiwan.
"AS juga terus mendukung pengembangan kapabilitas pertahanan yang kami mampu bangun di Taiwan. Dan saat ini, pelatihan dan kerja sama antara kedua negara lebih kuat," ujar Tsai Ing-Wen.
Hal itu diungkapkan Tsai saat memaparkan hubungan Taipei-Washington melalui konferensi video jarak jauh dengan tiga think tank AS, yakni Centre for Strategic and International Studies (CSIS), The Brooking Institution, dan The Woodrow Wilson International Centre for Scholars, seperti dikutip Antara dari situs kepresidenan Taiwan, president.gov.tw, Kamis.
Konferensi video jarak jauh itu dimoderatori oleh Duta Besar Richard Armitage, mantan Wakil Menteri Luar Negeri AS dan Senior Vice President for Asia and Japan Chair Dr. Michael Green.
Tapi semua ini hanya bekerja ketika Taiwan mampu dan bertekad untuk membela diri, kata dia.
"Kami tidak dapat mengharapkan orang lain melakukan apa yang tidak kami inginkan untuk dilakukan sendiri," tutur Presiden Tsai.
Jadi sejak 2016, bagian dari tujuan utama saya adalah untuk memperkuat kemampuan pertahanan kami, ujar dia.
Tsai mengungkapkan Taiwan telah meningkatkan anggaran pertahannya selama dua tahun terakhir. Dana itu digunakan untuk strategi, teknik, dan kemampuan kekuatan tempur.
"Kami melakukan investasi ini bukan karena kami mengejar konfrontasi. Justru sebaliknya, Tujuan kami adalah untuk menjunjung tinggi semangat Undang-Undang Hubungan Taiwan/TRA dan menyediakan perdamaian abadi di Selat Taiwan. Tetapi kita tidak dapat melakukan ini ketika kita tidak memiliki kemampuan untuk mencegah agresi," kata dia.
Presiden Tsai mengungkapkan Taiwan telah meningkatkan anggaran pertahannya selam dua tahun terakhir. Dana itu digunakan untuk strategi, teknik, dan kemampuan kekuatan tempur.
"Kami melakukan investasi ini bukan karena kami mengejar konfrontasi," ujar dia.
Seperti yang dinyatakan Undang-Undang Hubungan Taiwan / TRA: perdamaian dan stabilitas di kawasan itu adalah kepentingan politik, keamanan, dan ekonomi Amerika Serikat, dan merupakan masalah yang menjadi perhatian internasional, ujar Presiden Tsai.
Preside Tsai mengatakan kerja sama antara kedua negara terus memenuhi semangat undang-undang yang disahkan oleh Kongres AS 40 tahun lalu itu.
Saat ini, gebrakan penjualan senjata yang stabil telah diumumkan oleh pemerintah AS, dan kami memiliki lebih banyak saluran, kata dia.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019