Hanya investor jangka pendek yang akan berdagang sekarang
Tokyo (ANTARA) - Nikkei Jepang berakhir sedikit lebih tinggi dalam perdagangan berombak pada Kamis, didukung pembelian berjangka, tetapi keuntungannya dibatasi oleh saham-saham keuangan yang lebih lemah setelah risalah pertemuan Federal Reserve AS memperkuat ekspektasi kebijakan yang dovish.
Investor menunggu hasil laba dari Yaskawa Electric, produsen dengan eksposur besar ke China, yang memulai musim pelaporan laba perusahaan-perusahaan Jepang. Hasil Yaskawa dipandang sebagai indikator utama permintaan China dan investor memantau untuk melihat apa artinya bagi manufaktur Jepang lainnya, kata para pedagang.
Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) naik tipis 0,11 persen atau 23,81 poin, dari tingkat penutupan Rabu (10/4/2019), menjadi mengakhiri perdagangan di 21.711,38 poin, setelah berayun masuk dan keluar dari wilayah positif. Investor jangka pendek terlihat melakukan pembelian berjangka ketika dolar AS naik tipis untuk diperdagangkan di atas 111 yen, kata para pedagang.
Sementara itu, sebut Reuters, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo turun tipis 1,14 poin atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 1,606,52 poin.
"Investor jangka pendek seperti hedge funds terlihat berdagang di Nikkei berjangka. Hanya investor jangka pendek yang akan berdagang sekarang," kata Hiroyuki Ueno, ahli strategi senior di Sumitomo Mitsui Trust Asset Management.
Dia mengatakan investor jangka panjang saat ini enggan untuk mengambil posisi, karena pasar Jepang memasuki liburan Golden Week selama 10 hari bulan ini.
"Kami memiliki banyak acara besar seperti masalah perdagangan AS-China dan masalah perdagangan AS-Eropa, sementara tweet Trump dapat menjadi provokatif selama liburan. Kami memiliki hasil laba juga, sehingga Nikkei dapat tetap berada dalam kisaran terbatas untuk sementara waktu," kata Ueno.
Saham-saham finansial merosot, setelah imbal hasil obligasi AS melemah karena data inflasi AS yang jinak memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil atau memotongnya sekali pada akhir tahun.
Mitsubishi UFJ Financial Group turun 1,4 persen, perusahaan asuransi T&D Holdings turun 2,7 persen dan Dai-ichi Life Holdings turun 2,2 persen.
Sementara itu, Ryohin Keikaku tersandung 9,8 persen setelah perusahaan ritel ini memperkirakan penurunan laba bersihnya 6,0 persen untuk tahun yang berakhir Februari 2020.
Baca juga: Bursa saham Tokyo dibuka sedikit lebih rendah tertekan penguatan yen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019