Padang (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyebut perusahaan pemenang tender pembangunan satelit multifungsi untuk pemerataan internet di Indonesia akan diumumkan pertengahan bulan ini.
"Setelah diumumkan nanti pemenang bisa segera bekerja. Targetnya tiga tahun ke depan, satelit itu sudah bisa beroperasi untuk memberikan akses internet cepat pada daerah-daerah sulit," katanya di Padang, Kamis.
Kondisi alam Indonesia yang beragam dari kepulauan dan pegunungan membuat beberapa daerah sulit terjangkau oleh jaringan kabel serat optik untuk terhubung ke internet cepat. Satelit menjadi solusi untuk persoalan tersebut.
Selama ini pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika menyewa satelit untuk keperluan tersebut.
Satelit konvensional membutuhkan sewa sebesar Rp18 juta untuk setiap megabite per detik (Mbps). Sementara untuk satelit Ku-band, angkanya turun menjadi Rp6 juta per Mbps.
Dengan terbangunnya satelit multifungsi nantinya, biaya per Mbps, diperkirakan bisa lebih murah yaitu Rp1 juta per Mbps.
Ia menyebut satelit itu nanti akan disandingkan dengan Program Palapa Ring sehingga seluruh daerah di Indonesia bisa mendapatkan akses internet cepat.
Akses internet semakin vital keberadaannya dalam berbagai bidang, terutama dalam revolusi industri 4.0.
Baca juga: Satelit Nusantara Satu mengorbit di atas Papua, hubungkan ribuan desa
Baca juga: Kemenhub kaji penggunaan satelit nano dukung sektor perhubungan
Baca juga: Indonesia tawarkan investasi pembangunan peluncuran satelit di Biak
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019