Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah terhadap dolar AS di Pasar Spot Antar Bank Jakarta, Senin sore, merosot tajam melewati angka batas psikologis Rp9.150 per dolar AS karena pelaku makin aktif melepas rupiah dan membeli dolar AS. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan pelaku pasar makin antusias memburu dolar AS, sehingga kenaikannya pada sore ini semakin besar dibanding sesi sebelumnya. Pelaku pasar cenderung membeli dolar AS ketimbang rupiah, meski suku bunga rupiah terhadap dolar AS semakin melebar, katanya. Pelaku pasar, menurut dia membeli dolar AS, karena gejolak harga minyak mentah dunia yang diperkirakan akan terus menguat hingga di atas 110 dolar AS per barel merupakan salah satu faktor yang mendorong mereka membeli dolar AS. Apalagi pelaku pasar lebih cenderung memegang dolar AS, karena mereka menilai merasa lebih aman apabila memiliki dolar tersebut, ucapnya. Rupiah meski mendapat sentimen positif dari bank sentral AS yang telah menurunkan suku bunga Fedfund menjadi 4,50 persen sampai saat ini masih belum bisa menguat, karena pelaku lebih khawatir dengan gejolak harga minyak mentah yang suatu saat terjadi kembali. "Kami memperkirakan pelaku hati-hati dalam bermain di pasar," ujarnya. Sementara itu, yen terhadap dolar AS naik 0,4 persen menjadi 114,40 dan euro turun terhadap dolar AS menjadi 1,4500 atau melemah 0,1 persen. Kenaikan yen terhadap dolar AS, karena terpicu kekhawatiran akan muncul kembali kasus subprime mortgage (gagal bayar kredit perumahan AS), katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007