Saya tidak ingin muluk-muluk tapi sekali lagi melihat semangat dan militansi siang hari ini saya yakin, Depok akan lebih banyakDepok (ANTARA) - Calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) mengaku tak ingin muluk-muluk pasang target menang minimal 55 persen suara di Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), dalam Pilpres 2019.
"Saya tidak ingin muluk-muluk tapi sekali lagi melihat semangat dan militansi siang hari ini saya yakin, Depok akan lebih banyak,” kata Jokowi dalam acara Silaturahim Kebangsaan Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) di Hotel Bhumi Wiyata Jalan Margonda Raya Depok, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Jokowi, dengan semangat dan militansi yang tinggi dari semua pendukungnya maka target menang di Depok tidak akan sulit untik dicapai.
"Masa sih semangatnya kayak begini enggak dapat. Dapat, dapat, dapat. Asal, kita punya waktu 6 hari, asal kita mau bekerja keras semuanya kita ajak 17 April untuk coblos nomor 01," ucap Jokowi.
Pada kesempatan itu, massa memenuhi kawasan hotel yang terletak di jantung kota Depok itu sejak pagi hari.
Ketika Jokowi tiba di Hotel tersebut pada sekitar pukul 14.00 WIB dari sebelumnya antusiasme masyarakat yang hadir langsung menggeliat.
Mereka meneriakkan nama Jokowi berkali-kali, dan saat Jokowi memaparkan program-program dan targetnya mereka semakin riuh dalam hiruk pikuk.
"Pada 2014 Jokowi-JK di Depok mendapatkan 43 persen, tapi saya yakini di Depok tahun 2019 minimal saya pastikan 55 persen," ujarnya.
Jokowi kemudian melanjutkan sampai saat ini hasil survei internal timnya masih menunjukkan angka yang sama kuat.
"Tadi Ketua TKD menargetkan Depok 60 persen, saya beri target 55 persen, minimal Depok. Yang setuju angkat jari," kata Jokowi dan massa pun beramai-ramai mengangkat jarinya.
Target tersebut merupakan angka minimal, Jokowi menegaskan angka yang diharapkan jauh lebih dari itu.
"Saya bilang kan minimal 55 (persen), kalau dapat 60 alhamdulillah, 66 alhamdulillah, dapat 70 persen alhamdulillah," tuturnya.
Jokowi dalam orasinya juga kembali meyakinkan massa pendukungnya bahwa kabar mengenai akan dilarangnya azan dan dihapuskannya pendidikan agama di sekolah adalah bohong.
Oleh karena itu, capres petahana ini mengajak para pendukungnya untuk meluruskan segala berita bohong, hoaks, yang makin marak menjelang tanggal 17 April 2019.
Selain itu, di akhir orasinya, capres nomor urut 01 mengajak agar seluruh masyarakat berbondong-bondong ke TPS untuk memberikan suaranya.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019