Brussels (ANTARA News) - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Javier Solana, pada Ahad menyampaikan keprihatinan mengenai keadaan darurat di Pakistan, dan mengimbau bahwa meninggalkan proses demokrasi bukanlah cara untuk memerangi teror. "Saya prihatin dengan pengumuman keadaan darurat di Pakistan. Saya mengakui kesulitan yang dihadapi Pakistan saat ini dalam situasi keamanan dan politik dalam negerinya," kata Solana dalam suatu pernyataan. "Namun, saya percaya bahwa setiap penyimpangan dari proses domestik tak dapat menjadi penyelesaian," katanya. Mantan Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) itu mengemukakan, "Secara khusus, saya mendesak pemerintah di Pakistan agar melanjutkan persiapan bagi penyelenggaraan pemilihan umum sebagaimana dijadwalkan." Solana mengatakan, ia mendukung rakyat Pakistan dalam perjuangan mereka melawan teror. Namun, Solana dalam suatu percakapan telepon dengan Presiden Pakistan Pervez Musharraf, Jumat, sebelum ia mengumumkan keadaan darurat, diplomat senior UE tersebut mengatakan, dirinya memberitahu Musharraf bahwa "meninggalkan jalur menuju demokrasi bukan jawaban dan proses demokratis di Pakistan tak boleh terganggu". Pemerintah Pakistan menyatakan di hari Ahad bahwa jadwal bagi pemilihan anggota parlemen yang dijadwalkan Januari mungkin "disesuaikan" akibat keadaan darurat tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007