Washington (ANTARA) - Anggota Kongres AS Ilhan Omar menyebut pernyataan pembawa acara konservatif tayang-bincang di TV "berbahaya" setelah pembawa acara tersebut mempertanyakan kesetiaannya pada Amerika Serikat.
"Ini adalah hasutan yang berbahaya, mengingat ancaman kematian yang saya hadapi. Saya harap para pemimpin kedua partai akan bergabung dengan saya dalam mengutuknya," kata Muslimah anggota Parlemen AS tersebut, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi. "Komitmen dan cinta saya pada negara kita dan teman-teman saya tak pernah boleh dipertanyakan. Kita SEMUA orang Amerika!"
Kecaman yang dihadapi Ilhan adalah reaksi dari komentar yang ia keluarkan mengenai serangan teror 11 September 2001. Dalam komentarnya, ia mengatakan orang Muslim Amerika tak bisa dipandang sebagai warga kelas dua karena serangan itu.
"Untuk waktu sangat lama kami telah hidup dalam ketidak-nyamanan menjadi warga kelas-dua," kata Ilhan Omar dalam satu acara Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR). "Dan jujur saja, saya sudah jemu mengenai ini. Dan setiap orang Muslim di negeri ini tentu sudah bosan. CAIR didirikan pada 11/9 karena mereka mengakui sebagian orang memang melakukan sesuatu, dan bahwa kita semua mulai kehilangan akses ke kebebasan sipil kita."
Pembawa acara jaringan televisi Fox Brian Kilmeade dalam acara Fox & Friends, menanggapi dengan "anda harus bertanya-tanya apakah ia adalah orang Amerika dulu".
Dan Crenshaw, anggota Kongres dari Texas, juga adalah pengeritik Ilhan, dan mengatakan penggambarannya mengenai para pelaku serangan teror sebagai "sebagian orang" tak bisa dipercaya.
"Anggota pertama Kongres yang pernah menggambarkan pelaku teror yang membunuh ribuan oran Amerika pada 11/9 sebagai 'sebagian orang yang berbuat sesuatu' tak bisa dipercaya," demikian cuitan Crenshaw.
Ilhan Omar, yang mewakili Kabupaten K-5 Minnesota Partai Demokrat, adalah salah satu dari dua Muslimah yang terpilih menjadi anggota Kongres AS.
Ia telah menghadapi serangkaian serangan dan ancaman mati dalam beberapa pekan belakangan, bagian dari serangan dan kecaman yang dihadapinya sejak ia mengeluarkan komentar yang mengecam Israel.
Jumat lalu (5/4), seorang pria di New York didakwa mengancam akan menyerang dan membunuh Ilhan Omar, setelah ia dilaporkan mengatakan, "Ia adalah teroris (sumpah-serapah). Saya akan menaruh peluru di dalam batok kepala (cabul) -nya."
Sumebr: Anadolu Agency
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019