Taman Kerajaan Nusantara diupayakan tidak hanya menghadirkan fisikly tapi diharapkan juga menghadirkan ruh, nuansa kebatinannya juga bisa hadir di dalam bangunan-bangunan ini,Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, bekerja sama dengan Indonesia Representative Kent-Super Industries Limited akan membangun Taman Kerajaan Nusantara di kawasan Bukit Menoreh.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo di Kulon Progo, Kamis, mengatakan taman itu menyerupai Taman Mini Indonesia Indah tetapi anjungannya adalah kerajaan-kerajaan di nusantara ini.
"Taman Kerajaan Nusantara diupayakan tidak hanya menghadirkan fisikly tapi diharapkan juga menghadirkan ruh, nuansa kebatinannya juga bisa hadir di dalam bangunan-bangunan ini," jelasnya.
Ia mengemukakan rencana untuk membangun Taman Kerajaan Nusantara, dengan harapan jadi prasasti yang sifatnya tidak hanya nasional tetapi internasional.
Kekayaan nusantara yang terdiri dari kerajaan dari sabang sampai merauke ini, ini merupakan suatu kekayaan dunia yang pernah terjadi, dan waktu itu pernah disatukan oleh Mahapatih Gajah Mada, yang akhirnya menjadi suatu kesatuan menjadi nusantara.
"Taman Kerajaan Nusantara itu dalam rangka pelestarian budaya nusantara, sarana pembelajaran dan tempat wisata," katanya.
Dengan Taman Kerajaan Nusantara ini, bupati ingin melakukan penyegaran kembali, bahwa pernah ada suatu masa dimana ada kejayaan kerajaan-kerajaan yang banyak sekali yang bisa dijadikan pelajaran. Salah satunya seperti penyebaran agama seperti apa dari zaman Hindu, Buddha dan seterusnya, kemudian masuk Islam dan erkembanglah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara ini.
"Kalau ini dituangkan dalam suatu kawasan yang menjadi bagian dari menyelamatkan karya besar bangsa dan nusantara ini, saya kira tidak hanya menjadi destinasi wisata, tapi menjadi center of excellent untuk riset masalah-masalah terkait dengan sejarah, menjadi material teaching masalah-masalah terkait dengan arsitektur, arkeologi, dan juga sejarah itu sendiri. Saya berharap manufacturing berbasis budaya yang ada heritage, ada prasastinya ini, justru menjadi sesuatu yang tidak mudah untuk disaingi oleh destinasi-destinasi wisata yang lainnya," jelas Hasto.
Selain itu, kata Hasto manfaat tambahan atau added valuenya besar sekali, tidak hanya sekedar pariwisata, tapi pembelajaran yang sangat besar. Oleh karena itu untuk bercita-cita ke sana, harus menggandeng perusahaan yang sifatnya tidak lokal, nasional tetapi yang internasional.
Bupati menyampaikan pembangunan Taman Kerajaan Nusantara ini, bekerjasama dengan pihak ketiga, pihak swasta internasional yang berkantor pusat di Hongkong.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kent, perusahaan yang berpusat di Hongkong, yang kemudian mempunyai ketertarikan untuk mensuport kegiatan ini, dan mempublikasikan secara internasional," ucapnya.
Hasto berharap Taman Kerajaan Nusantara ini, Kulon Progo bisa menjadi magnitnya pariwisata, kemudian melengkapi destinasi yang sudah legendaris seperti sekarang ini seperti Borobudur, keraton, Malioboro dan Prambanan.
Ia mengatakan rencananya, lokasinya Taman Kerajaan Nusantara berada di perbukitan Menoreh. Lokasi di Bukit Menoreh ini dalam rangka bedah kemiskinan dan bedah ekonomi masyarakat yang ada di wilayah Utara.
"Kami ingin semua wilayah di Kulon Progo tumbuh ekonominya secara bersamaan," ujarnya.
Pewarta: Sutarmi
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019