"PSSI meminta kami untuk memberi sentuhan perak supaya piala itu punya nilai prestise dan futuristis," ujar perancang corak baru trofi tersebut Surya Aditya, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Rabu.
Hal anyar yang ditambahkan Surya di piala kayu karya seniman Bali Ida Bagus Ketut Lasem itu adalah adanya ornamen perak dan batuan-batuan khusus di beberapa bagian sisinya.
Batu-batu ini diambil dari beberapa daerah di Nusantara yang dianggap bersifat filosofis dan menunjukkan keindahan.
"Kami memberikan susunan perak dan batu-batu Nusantara di bagian bawah. Kami ingin piala ini tidak kehilangan nilai tradisional dengan ada sentuhan modern," kata Surya.
Dia menyebut, salah satu bagian penting dari motif baru itu adalah keberadaan pola bunga mandalika.
Bunga ini dianggap mewakili semboyan "Bhinneka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
"Visual bunga itu kelopaknya kan berpisah-pisah tetapi menyatu di pangkal atas," tutur dia.
Piala Presiden 2019 akan mempertandingkan laga pamungkas pada Jumat (12/4), dimana Arema FC akan menjamu Persebaya Surabaya di Malang dalam partai final leg kedua.
Pada leg pertama di Surabaya, Arema berhasil menahan imbang tuan rumah Persebaya dengan skor 2-2.
Baca juga: PSSI rilis enam calon pemain terbaik Piala Presiden 2019
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019