"Pada debat pamungkas nanti Prabowo-Sandi akan berkomitmen menampilkan sesuatu yang berbeda yaitu memaparkan upaya memacu pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 persen dapat tercapai dengan sebuah reformasi struktural," kata Sandiaga dalam kegiatan pertemuan Federasi Serikat Pekerja BUMN di Jakarta, Rabu.
Sandiaga menjelaskan reformasi struktural itu harus menyentuh sektor industri yang selama ini belum tergarap optimal seperti pertanian, manufaktur dan perumahan rakyat.
Selain itu, jika terpilih sebagai wakil presiden periode 2019 hingga 2024, para investor akan diundang lebih banyak lagi ke Tanah Air dengan tujuan percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Hadirnya para investor tentunya akan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat," kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Jika rencana itu dapat dicapai, maka target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 6,0 persen-6,5 persen dapat terealisasi pada dua tahun kepemimpinan Prabowo-Sandi.
Peningkatan kegiatan perekonomian itu secara otomatis dapat terdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat sehingga harga kebutuhan pokok menjadi stabil.
Sebelumnya Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Mohammad Faisal mengharapkan kedua calon presiden dan wakil presiden mampu memaparkan pentingnya industri manufaktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada debat puncak 13 April 2019.
"Industri manufaktur perlu dan harus dipaparkan oleh masing-masing capres karena ini menjadi perhatian banyak pihak terutama menyangkut pertumbuhan perekonomian Indonesia ke depan," kata dia.
Ia mengatakan pemerintah harus bisa mendorong industri manufaktur untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen sehingga Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi.
Baca juga: Airlangga optimistis ekonomi akan tumbuh 5,5-6 persen pada 2020-2024
Baca juga: Sandiaga soroti pertumbuhan ekonomi minim saat kampanye di Magetan
Pewarta: Muhammad Zulfikar dan Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019