Baghdad (ANTARA News) - Tentara Amerika Serikat menemukan sebuah pabrik pembuat sejumlah besar bom di utara Baghdad setelah mendapat informasi dari seorang penduduk setempat, kata pihak militer Sabtu. Pabrik tersebut digunakan untuk menyetel penetrator-penetrator berpeledak, bom-bom berukuran sekepal yang bisa mematahkan senjata berat, kata satu pernyataan. Para komandan militer AS mengatakan bahwa para anggotanya melakukan operasi-operasi penyamaran ke dalam pasukan Pengawal Revolusi Iran yang telah memasok alat-alat peledak dan melatih para milisi kelompok Syi`ah yang mereka manfaatkan. Namun tuduhan itu dibantah keras oleh Teheran. Pihak militer AS mengatakan, pabrik pembuat bom itu ditemukan di kota Husseiniyah, yang berisikan 10 EFP yang sudah disetel dari berbagai ukuran. Tentara AS juga menemukan sekitar 90 pelat tembaga dan lebih dari 90 kilogram bahan peledak C-4, yang cukup untuk membuat sedikitnya 150 bom, kata pernyataan seperti dikutip AFP. Pihak militer AS mengatakan, bom-bom itu telah menewaskan lebih dari 200 tentara di Irak selama dua tahun terakhir ini, namun jumlah yang ditemukan atau yang diledakkan telah menurun dari 99 pada Juli menjadi 53 pada Oktober lalu. Pada Kamis, Menteri Pertahanan AS Robert Gates mengatakan, Iran telah berjanji pada pemerintah Irak bahwa pihaknya akan menghentikan pasokan senjata-senjata peledak, namun masih dipertanyakan apakah janji itu bisa dipercaya. "Menurut pemahaman saya, mereka telah memberikan jaminan demikian. Tapi saya tak tahu apakah bisa mempercayai mereka," kata Gates kepada para wartawan di Washington. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007