Denpasar (ANTARA News) - Puluhan orang digambarkan tewas dan ratusan lainnya berhasil dievakuasi dalam gladi lapang penanggulangan bencana alam dan apel taruna siaga bencana (Tagana) se wilayah Nusa Tenggara di Pantai Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu. Latihan yang melibatkan 651 orang Tagana dari Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur dan tuan rumah Bali itu digambarkan terjadi badai "george", yang disusul terjadinya gelombang dahyat disertai angin kencang, hujan deras dan petir. Angin kencang yang bertiup berkecepatan 100 km per jam itu memprorakporandakan sejumlah tempat pemukiman penduduk dan sejumlah warga dilukiskan tertimpa bangunan dan pepohonan. Gladi lapang penanggulangan bencana alam dalam suasana hujan gerimis disaksikan Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah, Gubernur Bali Drs Dewa Beratha dan pejabat dari Bali, NTT dan NTB itu, Tim Tagana bekerjasama dengan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) berhasil menyelamatkan ratusan korban yang terseret gelombang besar. Dengan menggunakan jet ski, ratusan korban yang terseret arus itu berhasil dievakuasi ke darat dan tim medis selanjutnya memberikan pertolongan yang maksimal, guna menyelamatkan jiwa korban. Sementara petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kota Denpasar dan Kabupaten Badung berhasil memadamkan kobaran api akibat hubungan arus pendek listrik yang menimpa sejumlah rumah yang terporak poranda. Sementara tiga unit mobil milik Departemen sosial mondar-mandir bergerak cepat melakukan evakuasi terhadap korban yang diselamatkan untuk mendapat pertolongan tim medis lebih lanjut. Latihan kesiapsiagaan penanggulangan bencana alam yang berlangsung sekitar dua jam itu juga melibatkan instansi terkait, masyarakat setempat dan nelayan yang mendapat perhatian besar dari wisatawan dalam dan luar negeri yang kebetulan berliburan di Bali. Gladi lapang penanggulangan bencana dan apel Siaga Tagana dari tiga propinsi Bali, NTB dan NTT menurut Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial Depsos sengaja memilih pelaksanaannya Pantai Kuta, Bali. Hal itu sebagai upaya antisipasi kemungkinan menghadapi bencana alam, sekaligus menunjukkan kesiapan dalam menghadapi musibah kepada masyarakat internasional, serta meningkatkan citra pariwisata Bali dan Indonesia pada umumnya. "Paling tidak wisman tidak ragu-ragu lagi berliburan ke Bali dan Indonesia pada umumnya, jika terjadi bencana sudah ada petugas yang siap siaga membantunya," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007