“Gamelan bukan hanya merupakan sebuah bentuk seni tradisional, namun secara lebih mendasar lagi, mencerminkan filosofi bangsa Indonesia yang terkait dengan semangat perdamaian, harmoni, dan toleransi dalam persatuan,” kata Wakil Tetap RI di Jenewa Hasan Kleib dalam keterangan tertulis, Rabu.
Lokakarya gamelan ini diselenggarakan atas kerja sama antara PTRI Jenewa dengan Perpustakaan Kantor PBB di Jenewa, sekolah musik Un, Deux, Trois, Musiques di Sion, serta Université de Genève dan Haute École de Musique de Genève di Jenewa.
Lebih lanjut, Dubes Hasan menyampaikan makna kerja sama dan harmoni yang dihasilkan dalam musik gamelan juga mencerminkan semangat kerja sama multilateralisme yang Indonesia majukan di forum PBB dan organisasi Internasional lainnya.
Hasan menegaskan bahwa para pemain gamelan harus saling mendengarkan dan bertoleransi untuk menciptakan suatu harmoni yang diharapkan.
“Demikian halnya dengan PBB, tanpa kerja sama antarinstrumen atau antarnegara, maka PBB tidak akan berhasil menangani persoalan global dan harmoni hubungan antar-bangsa sebagaimana mandat Piagam PBB,” tutur dia.
Direktur Perpustakaan Kantor PBB di Jenewa Francesco Pisano, dalam kata pembukaannya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dengan PTRI Jenewa dan menegaskan bahwa lokakarya gamelan ini merupakan kolaborasi pertama program Knowledge and Learning Commons Perpustakaan Kantor PBB di Jenewa dengan Perutusan Tetap asing untuk PBB di Jenewa, Swiss.
Sekitar 70 peserta, yang terdiri dari staf Kantor PBB, pejabat diplomatik, serta para murid sekolah musik di Jenewa, menghadiri lokakarya gamelan.
Lokakarya berlangsung selama tiga jam dan terbagi atas dua sesi di mana 30 peserta berkesempatan untuk memainkan gamelan secara langsung. Peserta juga berkesempatan mencicipi kudapan khas Indonesia seperti klepon, arem-arem, dan risoles.
Baca juga: Pagelaran gamelan Indonesia pukau publik Amerika Serikat
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019