Singapura (ANTARA News) - Singapura, yang saat ini memimpin ASEAN, Sabtu mengatakan, pihaknya merasa "sangat kecewa" atas keputusan Myanmar mengusir pejabat paling senior PBB yang bertugas di negara yang dipimpin militer itu. Maklumat Myanmar itu telah mengirimkan suatu pesan yang tidak konsisten tentang keinginannya untuk mengajak PBB setelah penindasan brutal terhadap para pemrotes anti-pemerintah pada September, kata seorang jurubicara kementerian luar negeri Singapura dalam suatu pernyataan. "Singapura sangat kecewa atas keputusan pemerintah Myanmar untuk tidak mengizinkan perpanjangan masa tugas Koordinator misi PBB, Charles James Petrie, di Myanmar," katanya. "Maklumat itu muncul pada waktu yang sangat tidak menguntungkan, menjelang tibanya Utusan Khusus PBB, Ibrahim Gambari, ke Myanmar" kata jurubicara itu. "Hal itu juga merupakan pesan yang tidak konsisten tentang kemauan Myanmar meminta PBB untuk memperkuat politik domestik, dan sosial-ekonominya. Singapura menyerukan junta Myanmar untuk terus melakukan dialog dengan PBB sabagaimana pihaknya menawarkan "harapan kepada Myanmar untuk memecahkan masalah-masalah sosial-ekonomi, dan melakukan rekonsiliasi nasional secara damai dengan semua kelompok di negara itu. PBB pada Jumat mengatakan, junta berkuasa Myanmar telah memutuskan untuk tidak memperbarui mandat Petrie di negara itu. Singapura dan Myanmar adalah anggota ASEAN, yang mana para pemimpin organisasi regional itu akan melakukan pertemuan puncak di negara pulau itu pada akhri bulan ini. Negara anggota ASEAN lainnya adalah, Brunei, Kambojaa, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Thailand, and Vietnam, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007