Timika, Papua (ANTARA News) - Di bawah guyuran hujan lebat, konsentrasi massa dari warga masyarakat Paniai di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Provinsi Papua buyar ketika pasukan Brigade Mobil (Brimob) dari Polda Papua dan prajurit TNI yang bertugas di wilayah pegunungan tengah Papua menempati titik-titik strategis di kota itu menyusul kematian salah seorang anggota polisi asal Paniai, AKP Yance Ikomuw. Dari Timika, Sabtu, ANTARA News melaporkan, massa Paniai mengarakkan jenazah Ikomouw dari RS Mitra Masyarakat di kawasan Satuan Pemukim (SP) transmigrasi V menuju jantung kota Timika. Jenazah Ikomouw yang dimuat mobil jenazah RS Mitra Masyarakat itu diarak massa melintasi jalan Yos Sudarso, jalan Belibis menuju kawasan Timika Indah. Ketika massa tiba di depan kantor Bank Papua, yang terletak di jalan Yos Sudarso pasukan Brimob yang didukung pasukan TNI dilengkapi panser dan mobil patroli melakukan penghadangan. Massa yang dipimpin Alpius Edowai, anggota DPRD Mimika itu akhirnya berbelok arah. Para prajurit TNI dan Brimob di bawah guyuran hujan lebat membuka kayu-kayu dan dahan pohon yang ditempatkan massa untuk memalang arus lalu lintas kota Timika sehingga berbagai kendaraan pribadi dan angkutan umum mulai dapat melintasi jalan-jalan tersebut. Tampak, pada berbagai sudut kota Timika, pasukan TNI dan Brimob berjaga-jaga dengan mengenakan pakaian operasi dari kesatuan masing-masing. Mereka memegang senjata lengkap siap tembak di tempat apabila warga melakukan perlawanan terhadap aparat keamanan. Begitu pula, terlihat mobil patroli dan panser TNI terus mengitari kota Timika guna memberikan rasa aman kepada masyarakat yang hendak beraktivitas bisnis di kota ini. Tampak pula para pelajar pada beberapa sekolah dapat kembali ke rumah mereka masing-masing tanpa merasa takut karena kota Timika sudah "dikuasai" aparat keamanan gabungan Brimob dan TNI. Jika pada sekitar pukul 08.00 WIT, massa yang terkonsentrasi pada beberapa titik tertentu sempat membakar ban-ban bekas kini sudah tidak terlihat lagi karena akibat hujan deras api pun padam seketika. "Kami sudah dapat keluar rumah untuk berbelanja di pasar karena berbagai tempat umum seperti pasar, pompa bensin serta beberapa tikungan jalan strategis sudah dijaga ketat aparat keamanan. Massa yang mengusung jenazah AKP Ikomouw tidak berani merapat ke kompleks pasar dan pertokoan serta perkantoran pemerintah," kata salah seorang warga, Yulianus. Massa yang terkonsentasi di tempat-tempat tertentu dalam wilayah kota Timika itu membubarkan diri, selain karena kota Timika telah "dikuasai" aparat keamanan juga karena hujan lebat terus mengguyur kota ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007