New York (ANTARA News) - Pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Haiti memulangkan 108 prajurit Srilangka yang dituduh terlibat dalam pelanggaran seksual ketika mereka bertugas dalam misinya di sana, demikian dikemukakan seorang juru bicara PBB, Jumat. Prajurit-prajurit Srilangka itu dipulangkan pada Sabtu untuk menghadapi tuntutan atas tuduhan tersebut, kata juru bicara tersebut, Michelle Montas. Mereka adalah bagian dari pasukan Srilangka yang berjumlah lebih dari 900 orang di misi PBB yang membantu Pemerintah Haiti memulihkan demokrasi dan keamanan. Misi itu terdiri dari 6.000 lebih personel militer yang berasal dari sejumlah negara. "PBB dan Srilangka menangani masalah ini dengan sangat serius dan mengulangi komitmen bersama mereka bagi kebijakan tanpa toleransi Sekretaris Jenderal PBB untuk masalah pelanggaran seksual, dan bagi tugas pemeliharaan perdamaian," kata PBB dalam sebuah pernyataan. Tuduhan-tuduhan itu mencakup membeli pelacur yang beberapa diantaranya masih di bawah umur. PBB menerapkan kebijakan tanpa toleransi untuk masalah pelanggaran seksual, setelah banyak tuduhan diajukan pada pasukan penjaga perdamaian. Sejumlah besar prajurit penjaga perdamaian PBB di Republik Demokratis Kongo dituduh membeli jasa seksual atau menuntut pelayanan seksual dari pengungsi yang mereka jaga dengan imbalan makanan, demikian laporan AFP. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007