"Saat ini saya belum bisa memberi penjelasan karena ingin mengumpulkan informasi di lapangan langsung. Insyaa Allah besok pagi saya akan ke lokasi sambil menjenguk korban," ujar Mendikbud di Jakarta, Rabu.
Dia juga menambahkan tindakan seperti itu seharusnya tidak terjadi. Pihaknya berupaya mengumpulkan informasi langsung untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan tindakan yang dilakukan murni tindakan kriminal dan jangan mengasumsikan bahwa hal itu potret pendidikan.
"Ini hanya kasuistik, bukan mencerminkan pendidikan Indonesia," kata Indra. Dia menambahkan pemerintah hendaknya memberikan pendidikan menghadapi perundungan.
Ad (14) adalah seorang siswi SMP di Pontianak Kalimantan Barat yang dikeroyok oleh sejumlah siswi SMA.
Akibat pengeroyokan itu, korban mengalami trauma dan dirawat di sebuah rumah sakit. Pemicu pengeroyokan diduga akibat masalah asmara dan saling komentar di media sosial.
Kasus tersebut sempat menghebohkan dunia dengan menjadi trending topic di Twitter dan media sosial lainnya.
Baca juga: KPAI: Proses penyidikan kasus Ad dihormati
Baca juga: Pemerhati: Perundungan sudah mengakar
Baca juga: Pelaku pengroyokan dan perundungan siswi SMP tak cukup dihukum saja
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019