Manado (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) akan memasang sekitar 13 alat pendeteksi gempa dan tsunami di Sulawesi Utara (Sulut) dan sekitarnya. Kepala BMG Manado, Subardjo, kepada ANTARA News di Manado, Jumat, mengatakan bahwa alat sensor seismik untuk mendeteksi gempa bumi dan tsunami itu akan dipasang pada sejumlah tempat di tiga provinsi masing-masing Sulut, Maluku Utara dan Gorontalo. "Pemasangan tersebut telah dilakukan mulai tahun ini dan diharapkan tahun 2008 telah terealisasi seluruhnya, katanya. Dia mengatakan, sejumlah daerah yang telah terpasang alat tersebut antara lain, di Tahuna Provinsi Sulut, Ternate serta Labuha di Maluku Utara. Peralatan yang sementara dipasang antara lain di Marisa, Boalemo, Kwandang Provinsi Gorontalo, serta Bolaang Mongondow dan Dumoga di Sulut. Selain alat sensor seismik tersebut, pemerintah juga akan memasang sejumlah peralatan deteksi gempa dan Tsunami, melalui Kementerian Riset Teknologi dan BPPT. Peralatan Deep Ocean Assistmen Report Of Tsunami (DART) akan dipasang didasar laut di perairan Laut Sulawesi maupun Laut Maluku. Dari Bakosotarnal juga akan memasang dua alat pendeteksi dengan sistem alarm antara lain untuk mengukur pasang surut air laut. Serta alat jaringan GPS, untuk mengukur atau memonitor gerak lempeng tektonik. Seluruh peralatan untuk mendeteksi gempa dan Tsunamai itu diharapkan terpasang semuanya pada tahun 2008. Provinsi Sulut merupakan salah satu pusat informasi gempa bumi dan Tsunami di Indonesia, untuk regional wilayah Indonesia timur bagian utara. Sulut sebagai pusat informasi tersebut antara lain, karena daerah ini rentan terhadap gempa yang dikelilingi enam lempeng dan sejumlah patahan Lempeng itu masing-masing dua lempeng besar Pasific, Eurasia, satu lempeng sedang Filipina, dan tiga lempeng mikro adalah Sangihe, Halmahera serta lempeng Laut Maluku. Sementara itu ada beberapa patahan berpengaruh yaitu patahan Manado, Patahan Amurang, Patahan Bolaang Mongondow dan patahan Gorontalo. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007