Villahermosa, Meksiko (ANTARA News) - Puluhan orang terperangkap di atap rumah-rumah penduduk, dan lainnya ada yang berpegangan di tiang-tiang lampu saat banjir akibat hujan lebat melanda hampir seluruh negara bagian Tabasco, Meksiko selatan, Kamis (1/11). Sedikit-dikitnya 500.000 orang kehilangan tempat tinggal dan seorang dilaporkan tewas dalam banjir terburuk di negara itu sejak 50 tahun. Presiden Meksiko, Felipe Calderon, mengatakan banjir itu merupakan bencana alam terburuk dalam sejarah negara itu. Televisi setempat menayangkan para pekerja penyelamat sedang berupaya menyelamatkan para korban dalam air setinggi atap rumah-rumah penduduk. Anak-anak kecil dikumpulkan di sebuah jalan dalam ember-ember plastik. "Bencana alam ini sangat serius," kata Presiden Calderon dalam suatu pidato televisi. Gubernur Tabasco, Andres Granier, mengatakan, lebih dari satu juta orang -- sekitar separuh dari jumlah penduduk di negara bahian itu -- berada "di adalam air". Banjir menggenangi beberapa kota dan ibukota negra bagian itu, Villahermosa, menyerupai danau kelam. Para pejabat mengatakan, Tabasco telah kehilangan semua hasil pertaniannya termasuk pisang, dan hampir semua wilayah itu tergenang banjir. Banjir itu dipicu oleh angin topan yang melanda kawasan industri minyak di pesisir Teluk Meksiko. Sebanyak 21 orang tewas pakan lalu akibat topan tersebut, demikian laporan Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007