Bandung (ANTARA News) - Musisi Dwiki Darmawan mengatakan, dirinya merindukan munculnya stasiun televisi yang memberikan kesempatan kepada seniman untuk mengekspresikan nilai estetika tanpa harus diselingi jeda dan perhitungan rating. "Saya merasa selama ini masih kurang kesempatan untuk mengekspresikan nilai estetika tanpa jeda bisnis," kata Dwiki Darmawan dalam konferensi pers pertunjukan musik bertajuk "Menembus Batas 2?", di Bandung, Jumat. Dalam konferensi pers itu juga hadir penyanyi, musisi, dan pengarang lagu yang akan meramaikan pertunjukan tersebut, yaitu penyanyi seriosa Binu Sukaman, penyanyi jazz Nina Tammam, musisi jazz Steve Thornton, dan pengarang lagu bertema alam Iwan Abdurrahman. Dwiki mengatakan, dirinya bukan menafikan bahwa dunia televisi bisa eksis tanpa bisnis iklan, namun media yang memberikan kesempatan berekspresi utuh juga diperlukan, agar pesan estetik yang dikandung pertunjukan musik relijius, misalnya, bisa dinikmati secara utuh pula. Bagi Dwiki, bermusik adalah sebuah perjalanan spiritual yang selalu berupaya membuat sesuatu yang baik, sehingga ketika nilai-nilai reliji masuk ke dalamnya maka musik atau lagu itu bisa menyentuh perasaan paling dalam. "Lihat saja lagu hit Ungu yang sangat relijius, dan itu menunjukkan bahwa lagu reliji bukan hanya bisa lewat nashid," katanya memberi gambaran. Karena itu, katanya, dalam orkestra pada Minggu (3/11) di Sabuga, Bandung itu akan tampil lagu-lagu relijius, yang antara lain dikarang Bimbo, Iwan Abdurrahman, Ungu, dan dirinya sendiri melalui jenis musik seriosa, jazz, dan pop. Dalam pertunjukan itu akan tampil juga Krisdayanti, Naff, Snada, Acha, Irwansyah, Intan Nuraini, dan Anggito Abimanyu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007