Probolinggo (ANTARA) - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyapa para pendukungnya di Probolinggo, Jawa Timur dengan bahasa lokal yakni bahasa Madura yang banyak digunakan masyarakatnya.
“Dhe' remmah kaberreh? (Bagaimana kabarnya) Baik semuanya,” tanya Joko Widodo (Jokowi) dalam acara kampanye terbuka dan Orasi Politik Calon Presiden RI Nomor Urut 01 Joko Widodo di GOR Mastrip, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu.
Pada kesempatan itu, hadir secara pribadi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Walikota Probolinggo Hadi Zainal Abidin, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, dan Ketua Umum Perindo Hari Tanoesudibjo.
Sapaan Jokowi itu disambut dengan antusias oleh ribuan pendukungnya yang telah memenuhi GOR sejak pagi.
Jokowi pun kemudian menyampaikan orasi politiknya mengenai betapa besar dan beragamnya Indonesia termasuk keragaman bahasa daerah sehingga persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga.
“Indonesia ini negara besar, setiap saya datang ke sebuah kota kabupaten saya selalu ingin belajar bahasa daerah masing-masing. Tapi, begitu pindah kabupaten kota yang kemarin sudah lupa lagi. Karena Indonesia memiliki 1100 bahasa daerah dan 714 suku berbeda-beda,” katanya.
Jokowi menjelaskan soal keinginannya untuk belajar bahasa daerah namun karena ada begitu banyak bahasa daerah ia pun mengaku kesulitan.
“Di sini ada dhe' remmah kaberreh, nanti pindah ke Jabar, sampurasun. Pindah ke Medan beda lagi, horas. Pindah ke Sulsel beda lagi, apa kareba. Terus berbeda-beda. Inilah negara kita Indonesia yang dianugerahi Allah berbeda-beda, majemuk, dan beragam. Ini sudah menjadi sunatullah hukum Allah berbeda-beda,” katanya.
Namun Jokowi menegaskan agar masyarakat yang majemuk ini mensyukuri perbedaan tersebut dan tetap bersatu dan rukun karena persatuan dan kerukunan merupakan aset dan modal terbesar bangsa ini.
Jokowi juga berpesan agar perbedaan pilihan politik tidak menjadikan bangsa ini pecah.
“Pilpres beda pilihan enggak apa-apa. Tapi jangan korbankan persaudaraan kita, ukhuwah kita, kerukunan kita. Enggak apa-apa berbeda,” katanya.
Menurut Jokowi, setiap lima tahun Pilpres selalu ada sehingga jangan sampai gara-gara pemilu sesama saudara sebangsa dan setanah air justru pecah.
Suasana GOR Mastrip di Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), sangat ramai dan disesaki ribuan orang.
Masyarakat yang hadir sebagian besar mengenakan atribut kaos berwarna putih bertuliskan Jokowi-Ma’ruf Amin.
Bendera dan baliho dari parpol pendukung berkibar di berbagai tempat, dengan sejumlah spanduk bernada dukungan pun bertebaran seperti #JOKOWIORANGBAIK, #JOKOWISUDAHTERBUKTI, #JOKOWILAGI.
Jokowi tiba di GOR Mastrip sekitar pukul 10.20 WIB dan langsung disambut riuh oleh para pendukungnya.
Selama sekitar satu jam, Jokowi kemudian meninggalkan lokasi tersebut dan bertolak kembali ke Jakarta.
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019