Ambon (ANTARA) - Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf di Maluku, Murad Ismail menyatakan optimis tren "swing voter" pada Pemilu serentak 2019 tidak akan mempengaruhi kemenangan pasangan calon presiden nomor urut 01 di Maluku.
"Tren swing voter tidak akan mempengaruhi target 75 persen menang, karena orang Maluku sebagian besar adalah pemilih tradisional," kata Murad di Ambon, Rabu.
Swing voter adalah istilah yang merujuk pada kelompok pemilih yang sebelumnya mendukung partai tertentu, tapi kemudian mengubah dukungannya dan memilih calon atau tokoh dari partai lain.
Murad mengatakan swing voter merupakan kelompok pemilih yang mudah dipengaruhi melalui media sosial. Di Maluku tren swing voter hanya terjadi di kawasan perkotaan, yang mana tingkat akses telekomunikasi dan jaringan internet lancar, sehingga masyarakat mudah mengakses berbagai platform media sosial.
Sedangkan sebagian besar masyarakat Maluku adalah pemilih tradisional yang masih minim dengan akses telekomunikasi, sehingga mereka tidak bersentuhan langsung dengan kampanye melalui dengan media sosial oleh pihak oposisi.
Karena itu, ia percaya kemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf akan lebih banyak ditentukan oleh kerja keras para relawan TKD di daerah-daerah.
"Itu tergantung dari kita. Swing voter yang bisa pindah ke paslon 02 adalah orang-orang yang bisa akses internet, tapi orang Maluku sebagian besar adalah pemilih tradisional, tetap akan bertahan pada paslon 01," katanya.
Dikatakannya, selama empat hari terakhir sebelum memasuki masa tengan Pemilu 2019, pihaknya gencar mengunjungi berbagai wilayah di Maluku untuk mengkampanyekan pasangan Jokowi-Ma'ruf. Hingga kini sudah tujuh kabupaten/kota yang disambangi olehnya
Tiga wilayah yang dijadwalkan akan segera dikunjungi dalam empat hari terakhir adalah Kepulauan Aru, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara.
"Sebagai gubernur terpilih saya punya tanggung jawab itu untuk mengecek bagaimana di daerah dan semua rata-rata mengatakan bahwa mereka menjamin 80 persen suara untuk paslon 01," ujarnya.
Pilpres 2019 diikuti dua pasangan capres, yaitu no urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin dan no urut 02 Prabowo-Sandiaga.
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019