Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Boediono mengatakan produksi minyak tanah harus ditingkatkan untuk mengatasi defisit perdagangan minyak mentah Indonesia, meski secara keseluruhan perdagangan energi Indonesia sangat positif.
"Kita dalam posisi marginal untuk minyak mentah. Tapi kalau energi secara keseluruhan, termasuk gas apalagi ditambah dengan batubara, kita sangat positif netnya. Tapi memang minyak mentah harus ditingkatkan," kata Boediono di Jakarta, Jumat.
Boediono menambahkan, pemerintah sangat berharap pada lapangan Cepu yang diperkirakan bakal berproduksi pada akhir 2008. "Tapi puncaknya pada 2009 atau 2010," ujarnya.
Sehari sebelumnya, BPS mengungkapkan impor minyak mentah Indonesia pada sembilan bulan pertama 2007 mencapai 6,431 miliar dolar AS, padahal ekspor pada periode yang sama hanya mencapai 6,309 miliar dolar AS atau terjadi defisit perdagangan minyak mentah sebesar 122 juta dolar.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pertumbuhan impor minyak mentah pada Januari-September mencapai 9,51 persen, sedangkan pertumbuhan eskpor hanya 1,50 persen.
Padahal harga minyak mentah Indonesia di pasar internasional juga mengalami kenaikan dari 72,32 dolar AS per barel menjadi 76,10 dolar AS.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007