APBD-nya DKI Jakarta itu sudah mendekati hampir Rp100 triliun per tahun, sedangkan kalau kita lihat Rp570 triliun itu berarti (sekitar) Rp50 triliun per tahun. Jadi, secara perhitungan itu, DKI sendiri ditambah dengan Pusat itu sanggup melaksanakan
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah pusat dan provinsi DKI Jakarta sanggup menganggarkan dana Rp571 triliun untuk pembangunan perbaikan Ibu Kota dalam kurun waktu 10 tahun.
JK mengatakan APBD DKI Jakarta saat ini mendekati angka Rp100 triliun setiap tahunnya, dengan sisa anggaran hampir Rp15 triliun. Sehingga dengan skema 10 tahun, maka anggaran yang diperlukan untuk proyek tersebut sebesar Rp57 triliun per tahun.
"APBD-nya DKI Jakarta itu sudah mendekati hampir Rp100 triliun per tahun, sedangkan kalau kita lihat Rp570 triliun itu berarti (sekitar) Rp50 triliun per tahun. Jadi, secara perhitungan itu, DKI sendiri ditambah dengan Pusat itu sanggup melaksanakan," kata JK kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.
Konsep pembangunan dalam jangka waktu 10 tahun tersebut, menurut Wapres, menjadi lebih efektif dibandingkan pola pembiayaan infrastruktur saat ini yang dianggarkan 15 persen dari total APBD Pemprov DKI Jakarta.
Apabila tetap menggunakan skema saat ini, yakni dengan mengandalkan 15 persen anggaran infrastruktur, maka untuk mewujudkan DKI Jakarta sebagai kota metropolitan yang sesungguhnya akan memakan waktu sedikitnya 30 tahun dan Indonesia akan tertinggal dengan negara-negara ASEAN lainnya.
"Kalau dengan pola sekarang, yang hanya diberikan biaya infrastruktur dan sebagainya hanya 15 persen, itu 30 tahun belum tentu Jakarta akan sama dengan Bangkok dan Kuala Lumpur. Jadi DKI, Jabodetabek ini, harus menjadi metropolitan yang betul dalam 10 tahun," jelasnya.
Pembangunan DKI Jakarta, sebelumnya dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memerlukan perbaikan antara lain di sektor transportasi, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan perumahan.
Di sektor transportasi, Anies mengatakan dalam 10 tahun akan berupaya memperpanjang jalur MRT dari saat ini 16 Km menjadi 223 Km, jalur LRT dari kini 5,8 Km menjadi 116 Km, serta jalur TransJakarta dari sekarang 431 Km menjadi 2.149 Km.
Penyediaan kebutuhan air bersih di Jakarta juga menjadi prioritas perbaikan pembangunan, dari saat ini cakupannya 60 persen akan dioptimalkan menjadi 100 persen ketersediaan air bersih.
Selanjutnya terkait pengelolaan air limbah, Pemprov DKI Jakarta memproyeksikan dapat mengolah 81 persen air limbah, yang saat ini baru 14 persen dikelola dengan baik.
Sementara itu di bidang perumahan, Anies mengatakan Pemprov DKI Jakarta akan menambah 600 ribu unit rumah baru. Kemudian terkait perlintasan kereta sebidang, Anies mengatakan akan ada jalur rel kereta sepanjang 27 Km yang akan dinaikan agar tidak menjadi penghambat lalu lintas.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019