"Periksa betul, kotak suaranya harus kosong. Terus tunggu perhitungan suara sampai selesai," kata Prabowo dalam pidato politiknya pada kampanye akbar di Benteng Kuto Besak, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa.
Menurut Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, kecurangan sangat mungkin terjadi jika proses pemilihan presiden ini tidak dikawal oleh pendukungnya.
"Jangan sampai hantu ikut memilih. Jangan sampai ada tuyul ikut memilih. Ini ada orang usia 150 tahun ikut memilih (sudah meninggal, red). Nggak bener ini," kata Prabowo.
Untuk itu, Prabowo meminta pendukungnya terus mengobarkan semangat apalagi masa pencoblosan tinggal menyisakan delapan hari lagi.
Pendukung diminta berani bersikap jika terjadi kecurangan dengan tidak mendiamkan begitu saja.
"Apakah saudara rela dicurangi?," tanyanya kepada puluhan ribu simpatisannya yang memadati BKB Palembang.
Para pendukung Prabowo secara kompak bersuara dengan mengatakan tidak.
"Jika anda dicurangi, lawan," kata Prabowo.
Provinsi Sumatera Selatan yang menjadi salah satu basis pemenangan Prabowo ditargetkan dapat mendulang suara hingga 80 persen agar bisa menutupi kekurangan dukungan di provinsi lain.
Ketua Umum Partai Gerindra ini juga mengatakan saat ini tren dukungan terus menanjak bahkan sudah dalam posisi 60 persen jika direkapitulasi total di seluruh Indonesia.
"Kami saat ini sudah 60 persen, saya berharap Sumsel bisa 80 persen, saya minta dibantu," kata dia.
Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Daerah Capres dan Cawapres Prabowo-Sandiaga, Aswari Rivai mengatakan jika merujuk kehadiran puluhan ribu pendukung Prabowo di kampanye akbar ini maka target tersebut sangat mungkin tercapai.
"Ini menunjukkan cintanya masyarakat pada Prabowo, cintanya karena ingin perubahan," kata dia.
Menurut dia, tren perolehan suara terus menanjak, apalagi pendukung Prabowo-Sandiaga dikenal sangat militan. Selain itu yang terpenting adalah mengawal proses Pemilu 2019, yakni mengirimkan saksi-saksi ke TPS.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2019